TEMPO.CO, Bojonegoro-Sedikitnya 50 warga Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terserang virus cikungunya. Meski sudah menjangkiti sekitar satu pekan lebih, belum ada tindakan pengasapan alias fogging dari pihak Dinas Kesehatan setempat.
Warga yang tertular chikungunya kebanyakan berada di Gang Caraka RT 04/RW 05 Kelurahan Ledok Kulon dan di RT 17/RW 03 Kelurahan Klangon Kecamatan Kota Bojonegoro. Wartawan Tempo yang tinggal di lingkungan tersebut mencatat 50-an warga yang terjangkit penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini.
Menurut Katino,64 tahun, warga Gang Caraka, Kelurahan Ledok Kulon, dirinya dan empat keluarganya sudah satu pekan sakit. Gejalanya, panas, badan pegal-pegal dan kaki bengkak. “Hampir empat hari saya tidak bekerja,” ujarnya kepada Tempo di rumahnya Rabu 5 Maret 2014.
Virus cikungunya juga menyerang di kampung sebelahnya di Kelurahan Klangon. Sri, 72 tahun, dan tiga anggota keluarganya sejak empat hari lalu terjangkit cikungunya. Nenek itu hanya terbaring di tempat tidur karena sakitnya. Keluhannya sama, kaki bengkak, pegal linu dan panas.
Warga di Kelurahan Klangon dan Ledok Kulon mengaku, hingga kini belum ada tindakan untuk pengasapan dari Dinas Kesehatan Bojonegoro. Mereka berharap secepatnya dilakukan pengasapan sebelum jumlah penderita semakin banyak. “Sudah satu pekan lebih, belum ada pengasapan,” ujar Ny Sukarno, warga RT 17/RW 03 Kelurahan Klangon, Kota Bojonegoro.
Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Suharyono mengaku belum menerima laporan petugasnya terkait menjangkitnya virus cikungunya. Tetapi, pihaknya sudah menurunkan tim yang dikoordinir Puskesmas di Ledok Kulon dan sekitarnya. “Tim sudah turun,” ujarnya lewat pesan pendek telepon selular pada Tempo Rabu 5 Maret 2014. Dia menyatakan informasi warga sangat diperlukan (baca pula: Penyakit Apa Saja yang Akan Mengancam Tahun Ini? ).
SUJATMIKO
Terpopuler
Polisi: Samuel Terbukti Lakukan Pelecehan Seksual
Bos Pertamina Ubah Kesaksian di Pengadilan Korupsi
Bos Djarum Pertahankan Gelar Terkaya
Calon Hakim MK: Mobil Saya Tidak Lima, Cuma Empat....
Berita terkait
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT
3 hari lalu
Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.
Baca SelengkapnyaNetizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam
6 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar
8 hari lalu
KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.
Baca SelengkapnyaBantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker
12 hari lalu
Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.
Baca SelengkapnyaAlasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara
12 hari lalu
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.
Baca SelengkapnyaHipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik
22 hari lalu
Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.
Baca Selengkapnya3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes
39 hari lalu
Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?
Baca SelengkapnyaEdy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah
40 hari lalu
Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.
Baca SelengkapnyaGuru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies
59 hari lalu
Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.
Baca SelengkapnyaPeringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?
31 Januari 2024
Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.
Baca Selengkapnya