Teror Meluas, SBY Diminta Turun ke Aceh

Reporter

Selasa, 4 Maret 2014 11:12 WIB

Kepala Divisi Administrasi Kanwil Dephukham Aceh, Samsul Bahri, SH didampingi Ketua Persiapan Partai Nasional Aceh, Irwansyah menunjukan lambang partai lokal baru saat pendaftaran ke Kanwil Dephukham Banda Aceh, Selasa (24/4). TEMPO/Adi Warsidi

TEMPO.CO, Banda Aceh - Partai Nasional Aceh (PNA), salah satu partai lokal di Aceh, meminta Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan menangani kekerasan di Aceh menjelang Pemilu 2014. Hal itu disampaikan Ketua Umum PNA, Irwansyah, di Banda Aceh, Selasa, 4 Maret 2014, terkait tewasnya Faisal, kader PNA di Aceh Selatan.

Faisal ditembak dengan berondongan peluru pada Ahad malam, 2 Maret 2014 di kawasan Gunong Seumancang, Desa Ladang Tuha, Keucamatan Meukek, Aceh Selatan. Faisal adalah calon anggota legislatif (caleg) PNA.

Menurut Irwansyah, pembunuhan atas Faisal memperpanjang kasus kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa terhadap kader partainya. Pembunuhan para caleg dinilai sebagai kejahatan yang luar biasa, tidak bisa diselesaikan dengan prosedur normal biasa. "Ini adalah teror yang merongrong negara dan kenyamanan masyarakat," kata Irwansyah.

Selain kepada Presiden, PNA juga meminta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dan Kapolri untuk turun-tangan menangani kekerasan demi kekerasan yang terjadi kalau ingin perdamaian di Aceh tetap terjaga.

Terkait penembakan caleg PNA, Kapolda Aceh Irjen Husein Hamidi mengatakan Kepolisian Resort Aceh Selatan masih menyelidiki kasusnya."Kita menurunkan tim dari Polda untuk memback-up Polres menangani kasus itu,"kata Kapolda.

Tim dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia juga akan membantu penyelidikan kasus tewasnya Faisal. Kapolda Husein berjanji akan menuntaskan kasus-kasus kekerasan yang terjadi menjelang pemilihan umum.

Dari data Tempo, jelang Pemilu 2014 sudah tiga orang kader ataupun caleg PNA yang tewas. Kasus pertama terjadi pada 25 April 2013 yang menimpa Muhammad bin Zainal Abidin alias Cek Gu, yang ditembak mati di Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie. Dia adalah caleg untuk DPRD Pidie.

Kasus kedua menimpa Ketua DPC PNA Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, M. Juwanis, pada Kamis dinihari, 6 Februari 2014. Dia tewas dikeroyok oleh oknum yang diduga dari kader partai lokal lainnya di Aceh. Kasus terakhir adalah penembakan yang menimpa Faisal di Aceh Selatan, 2 Maret 2014.

ADI WARSIDI

Terpopuler:
PKB Yakinkan Rhoma Irama Bakal Goyang Aceh
Jokowi Jadi Jurkam di 9 Kota, Kemana Rutenya?
Kapolda Baru Aceh Diminta Amankan Pemilu













Advertising
Advertising

Berita terkait

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

8 September 2023

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Winardy sebut 2 senpi jenis M-16 yang diserahkan warga Pidie pekan lalu masih aktif.

Baca Selengkapnya

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

25 Juni 2023

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

Bukti pelanggaran HAM Berat yang terjadi di Rumoh Geudong dirobohkan. Berikut peristiwa sejarah yang terjadi di Rumah Geudong.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Lalu, Jurnalis Ersa Siregar Tewas dalam Konflik Bersenjata di Aceh

29 Desember 2021

18 Tahun Lalu, Jurnalis Ersa Siregar Tewas dalam Konflik Bersenjata di Aceh

Jurnalis RCTI, Sory Ersa Siregar tewas dalam konflik bersenjata di Aceh pada 29 Desember 2003.

Baca Selengkapnya

Kontras Tagih Komitmen Jokowi Terhadap KKR Aceh

24 Oktober 2017

Kontras Tagih Komitmen Jokowi Terhadap KKR Aceh

Jokowi diminta menerbitkan peraturan oresiden yang mendukung kerja-kerja KKR Aceh.

Baca Selengkapnya

KKR Aceh Terbentuk, Ini Persoalan di Depan Mata

25 Agustus 2016

KKR Aceh Terbentuk, Ini Persoalan di Depan Mata

Nasir menjelaskan keberadaan KKR Aceh mempunyai persoalan hukum.

Baca Selengkapnya

TNI Minta Din Minimi Dihukum  

21 Juli 2016

TNI Minta Din Minimi Dihukum  

"Panglima TNI katakan, itu anak saya. Siapa yang membunuh TNI, harus lewati proses hukum dulu."

Baca Selengkapnya

Pemerintah dan DPR Bahas Pemberian Amnesti Din Minimi  

21 Juli 2016

Pemerintah dan DPR Bahas Pemberian Amnesti Din Minimi  

Bambang Soesatyo menyebutkan pemberian amnesti kepada Din Minimi merupakan janji negara.

Baca Selengkapnya

Calon Anggota Komisi Kebenaran Rekonsiliasi Aceh Jalani Uji Kelayakan dan Kepatutan  

18 Juli 2016

Calon Anggota Komisi Kebenaran Rekonsiliasi Aceh Jalani Uji Kelayakan dan Kepatutan  

Dari 21 calon yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan, akan dipilih tujuh orang sebagai anggota Komisi Kebenaran Rekonsiliasi Aceh.

Baca Selengkapnya

Korban Kekerasan TNI di Aceh Tuntut Jokowi Tegakkan HAM  

18 Mei 2016

Korban Kekerasan TNI di Aceh Tuntut Jokowi Tegakkan HAM  

KontraS Aceh mendesak pemerintah memulihkan hak-hak keluarga korban karena peristiwa itu dilakukan oleh negara.

Baca Selengkapnya

Kelompok Bersenjata Myanmar Belajar Perdamaian ke Aceh

17 Februari 2016

Kelompok Bersenjata Myanmar Belajar Perdamaian ke Aceh

Selama di Aceh kelompok bersenjata tersebut menemui pejabat daerah dan organisasi kemasyarakatan.

Baca Selengkapnya