BI Belum Serahkan Aset Gramarindo Diluar BNI

Reporter

Editor

Rabu, 2 Februari 2005 15:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Daftar aset Gramarindo Grup yang berada di luar Bank Negara Indonesia belum dapat diketahui karena hingga saat ini BI dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) belum menyerahkan kepada tim pembenahan BNI 46. Aset di diluar BNI itu, disinyalir jumlahnya banyak. Padahal, jika BI sudah menyerahkan daftar aset tersebut, BNI dapat meminta aset-aset tersebut diblokir. Menurut saksi ahli Muhamad Arsad, Ketua Tim Recovery yang juga mantan Direktur Kepatuhan BNI, terdakwa Adrian Waworuntu sudah menyerahkan daftar aset kepada tim pembenahan atau recovery dan juga kepada penyidik di Mabes Polri agar aset-aset tersebut bisa dijual atau dilelang untuk menutupi kerugian BNI Rp 1,3 triliun. Namun, dari 25 item aset tersebut banyak yang belum dijual atau dilelang. Bahkan dalam perkara sidang kali ini, belum ada barang bukti berupa aset yang disertakan. Ketua Majelis Hakim, Roki Panjaitan, mengatakan, satu aset sudah diselesaikan dan 11 aset sudah disertakan pada persidangan terdakwa BNI lainnya yaitu Irene Lumowa. "12 aset lagi belum disertakan dan akan diperintahkan untuk disita jika terdapat bukti permulaan (bahwa aset tersebut) berasal dari kejahatan," katanya. Menurut Arsad, Adrian sudah menyerahkan dana Rp 3,61 miliar, piutang lancar Rp 9,5 miliar dan dana sebesar US$ 400 ribu kepada tim recovery. Badriah

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya