Beda Jokowi-Ahok Marah Bikin Risma-Whisnu Ngakak

Reporter

Minggu, 2 Maret 2014 06:44 WIB

Dari kiri: Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Megawati Soekarno Putri, dan Gubernur DKI, Joko Widodo, saat konferensi pers di Gedung VIP Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, (1/3). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali membuat guyonan di hadapan peserta kuliah umum Universitas Surabaya, Sabtu, 1 Maret 2014. Politikus PDI Perjuangan ini mengocok perut ratusan peserta dengan dagelan ala stand up comedy.

Di awal kuliah umum, Jokowi menjelaskan perbedaan antara dirinya dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Perbedaannya antara lain Ahok suka marah, sedangkan Jokowi tidak suka marah. "Pak Ahok kalau marah ke kepala dinas, wa...wa...wa..., tapi besok langsung dipecat. Padahal habis dimarahi kayak gitu, eh besok dipecat," ujarnya, yang disambut tawa hadirin.

"Kalau saya enggak marah, tapi besok hilang jabatannya," kata Jokowi, yang langsung mengundang tawa.

Lalu Jokowi bercerita tentang awal dirinya menjadi Wali Kota Solo. Saat pertama kali diperkenalkan ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jokowi sempat dipertanyakan. "Karena bodi saya seperti ini, kurus, hanya 54 kilogram. Kok, kasihan gitu kayaknya," ujarnya, yang kembali mengundang senyum, tak terkecuali Megawati yang duduk di panggung bersebelahan dengan Jokowi.

Jokowi kembali mengulang cerita ketika hari pertama masuk kantor Wali Kota Solo. Hari itu bertepatan dengan pelaksanaan upacara. Alhasil, dia ditunjuk untuk menjadi inspektur upacara. Padahal, jangankan memimpin upacara, menjadi peserta saja sudah tidak lagi dilakoninya selama 25 tahun.

Protokoler pun menyampaikan bahwa Jokowi cukup mengatakan laksanakan, hormat, dan bubarkan. "Laksanakan, laksanakan, hormat, dan bubarkan. Gampaaang," kata Jokowi.

Ketika sampai perintah hormat, Jokowi pun memberi hormat. Namun, hingga beberapa waktu lamanya, Jokowi tak kunjung menurunkan tangan. Ia tidak tahu bahwa perintah melepas hormat bergantung pada dirinya. "Saya hormat terus. Ini kok hormat terus enggak dilepas-lepas. Ternyata pada nunggu saya," kata Jokowi menirukan tingkahnya kala itu.

Spontan, tingkah Jokowi itu langsung membuat seluruh hadirin tertawa. Bahkan Megawati, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana tidak mampu menahan tawa.

Meski guyonan Jokowi bukan cerita baru, hal itu cukup sukses menghibur para peserta kuliah yang terdiri dari akademisi, mahasiswa, internal PDIP, dan masyarakat umum itu.

Jokowi juga menceritakan cara kerja dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta, seperti blusukan dan menggeser pedagang kaki lima dan warga di sekitar waduk. "Bukan menggusur melalui Satpol PP," ujarnya.

Menurut Jokowi, pemimpin harus memberikan contoh, mendidik, dan menggerakkan masyarakat. Itu pula yang menurut Jokowi juga dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Rektor Universitas Surabaya Joniarto Parung mengatakan sengaja mengundang Megawati dan Jokowi untuk memberikan materi tentang kepemimpinan. "Undangannya sudah sejak dua bulan yang lalu," kata Joniarto.

AGITA SUKMA LISTYANTI









Terpopuler
Pemilik Rekening Gendut Jadi Wakapolri
Kisruh Risma-Wisnu, Mega dan Jokowi ke Surabaya
Diperiksa KPK, Anas Kembali Sebut SBY

Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

5 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

5 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

11 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

12 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

13 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

16 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

16 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

18 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

18 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

19 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya