Kisruh Risma-Wisnu, Mega dan Jokowi ke Surabaya  

Reporter

Jumat, 28 Februari 2014 16:19 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (kanan) bersama Mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri mengisi seminar kebangsaan di Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta, Sabtu (28/12). ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan hadir dalam kuliah umum di Universitas Surabaya (Ubaya), Sabtu, 1 Maret 2014. Dia datang untuk memberi kuliah di kampus itu, yang didampingi Gubernur DKI Joko Widodo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana.

Juru bicara Ubaya, Hayuning Purnama Dewi, mengatakan kedatangan empat tokoh itu akan menyemarakkan acara kuliah umum bertema "Memperkokoh Kebhinnekatunggalikaan Indonesia". "Ibu Mega sudah memastikan datang," kata Hayuning pada Tempo, Jumat, 28 Februari 2014. (Baca: Risma Masih Gamang)

Rencananya, Megawati didapuk sebagai keynote speaker. Sedangkan pembicara utamanya yaitu Joko Widodo. Hanya, Jokowi baru bisa memastikan hadir sore ini. "Kalau Jakarta tidak hujan dan banjir, Pak Jokowi bisa datang," kata Hayuning.

Panitia, kata dia, juga mengundang Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana. Meski belum memastikan keduanya hadir, tapi besar kemungkinan keduanya mendampingi Megawati. "Insya Allah hadir karena Ketua Umum yang datang," ujar Wisnu, yang juga Ketua PDIP Surabaya itu. (Baca: Diisukan Mundur, Risma Jadi Pembicara di Seminar)

Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Haryadi, mengatakan pertemuan empat tokoh bisa menjadi indikator hubungan antara Risma dengan PDIP yang belakangan renggang. "Kalau Risma datang, persoalan selesai. Kalau tidak datang, berarti pantas diduga komunikasi antara keduanya (Risma-Wisnu) masih bermasalah," kata Haryadi.

Kalaupun Risma berhalangan hadir, menurut Haryadi, ada baiknya jika Risma menyampaikan secara resmi kepada publik. Jadi, tidak muncul berbagai spekulasi. Apalagi, Risma sebelumnya sudah bertemu dengan tiga perwakilan PDIP, mulai dari utusan pengurus pusat, Wakil Sekretaris Jenderal, dan Ketua Umum.

Haryadi menilai bila hubungan Risma dengan PDIP masih bermasalah, benang kusut persoalan ini bisa berujung pada akhir yang sedih. Dengan kata lain, Risma pecah kongsi dengan PDIP. Hal ini tentu merugikan kedua pihak dalam pemilu nanti. PDIP akan kehilangan pengaruh di wilayah Surabaya-Sidoarjo. Risma juga rugi karena dianggap tidak tahu berterima kasih.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Terpopuler:
Adang Ruchiatna: Risma Cengeng, Nangis di TV
Ketua MUI: Saya Boleh Terima Gratifikasi
Disangka Teroris, Daniel Sitorus Ditahan Brunei

Berita terkait

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.

Baca Selengkapnya

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

23 Januari 2019

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.

Baca Selengkapnya

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya