Jam Malam, Djenar Urung Menulis di Bandung
Editor
Purwani Diyah Prabandari
Rabu, 26 Februari 2014 06:38 WIB
TEMPO.CO, Bandung: Pemberlakuan jam malam dan pembatasan jam buka tempat hiburan malam di Kota Bandung, berdampak pada penulis Djenar Maesa Ayu, 41 tahun. Ia pun jadi urung bekerja di Kota Kembang. "Tadinya saya mau pindah, menulis di Bandung. Sekarang nggak mau," katanya kepada Tempo di Bandung, Senin, 24 Februari 2014. (Baca: Aturan Baru, Tak Boleh Telat Nongkrong di Bandung)
Semula, penulis yang akrab disapa Nay itu ingin mendapat suasana baru untuk menulis. Sesuai kebiasannya, dengan berbekal sebuah laptop, ia selalu menulis cerita pendek di kafe. "Saya pilih kafe karena jam bukanya bisa sampai pagi dinihari," ujarnya.
Selama ini, ia rutin menyambangi sebuah kafe di Jakarta untuk berkarya. Kebiasaan menulis di kafe itu dimulai sejak ia menjadi orang tua tunggal. Dulu ketika masih bersuami, menulis cerita dilakukannya di rumah.
Djenar mengaku menjadi orang yang teratur hidupnya sejak punya anak. Tiap hari jadwal menulisnya, ia akan duduk di depan laptop. "Inspirasi datang, tinggal diketik," ujarnya. Namun begitu, Djenar masih berusaha mendisiplinkan diri karena perhatiannya bisa tercuri ke laman Internet, kongkow bersama teman, dan menggarap pekerjaan lain.
ANWAR SISWADI
Terpopuler:
Pengakuan Sutan Bhatoegana Soal Ibas di Kasus SKK Migas
Ruhut: Bhatoegana Bohong, 12 Tahun Penjara!
Catherine Wilson Akui Terima Mobil dari Wawan