Perkebunan Puso Akibat Kelud, Kerugian Rp 12,4 M

Reporter

Editor

Abdul Manan

Rabu, 26 Februari 2014 05:20 WIB

Warga membersihkan abu vulkanik yang menutupi bawang merah saat dijemur di Desa Besowo, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/2). Erupsi Gunung Kelud membuat petani bawang merah di kawasan tersebut merugi akibat bawang merah yang dijemur terkena abu vulkanik dan tidak layak jual. ANTARA/Rudi Mulya

TEMPO.CO , Surabaya: Ratusan hektar tanaman perkebunan di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, puso akibat erupsi Gunung Kelud pada 13 Februari 2014 lalu. Tanaman yang puso itu terdiri dari 169 hektar tanaman kopi, 54 hektar kakao, dan 103 hektar cengkeh.

Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur Moch. Samsul Arifien mengatakan Kecamatan Puncu memang yang mengalami kerusakan terparah. "Khusus Kecamatan Puncu memang banyak yang puso. Dampaknya paling parah," kata Samsul pada Tempo, Selasa, 25 Februari 2014.

Menurut Samsul, jumlah lahan perkebunan rakyat yang rusak ringan hingga berat seluas 333 hektare untuk lahan kopi, 288 hektare kakao, dan 479 hektare cengkeh. Semua itu berada di Kecamatan Ngancar, Kepung dan Puncu, Kabupaten Kediri. Sedangkan di Kabupaten Malang, hanya 84 hektar lahan kakao di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang yang mengalami puso.

Dinas perkebunan membagi tingkat kerusakan menjadi tiga, yakni ringan, sedang dan berat. Dikatakan rusak ringan jika mengalami penurunan produksi 15 persen, rusak sedang jika penurunan produksi mencapai 30-40 persen. Bila penurunannya lebih dari 40 persen, itu dikategorikan rusak berat.

Kerugian akibat kerusakan itu diperkirakan mencapai 12,4 miliar. Rinciannya, kerugian kopi sebesar Rp 3,7 miliar, kakao Rp 3,3 miliar dan cengkeh Rp 5,4 miliar.

Pemerintah provinsi juga akan memberi bantuan dalam rangka tanggap darurat. Samsul mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan pabrik pupuk dan pusat penelitian untuk membantu korban erupsi Kelud. Bantuan diberikan dalam bentuk bibit dan pupuk.

Pekan lalu, pupuk sebanyak 5 ton sudah dikirim ke Kabupaten Kediri. Menyusul kemudian 25 ton atau 5 truk pupuk NPK Koka (kopi dan kako) hasil kerjasama dengan tiga pabrik di Jawa Timur dan Semarang, Jawa Tengah.

Walaupun barang sudah ada, kata Samsul, bantuan itu belum bisa didistribusikan. "Barang sudah siap, tapi mereka (petani) minta tunggu karena masih fokus benahi rumah mereka," kata Samsul.

Bantuan lainnya yang akan diberikan berupa 50 ton pupuk organik dan 10 ribu batang bibit kopi serta kako. Samsul mengakui bahwa jumlah itu masih kurang. Karenanya, dinas perkebunan akan mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 5,8 miliar.

Samsul menambahkan, kendati kerusakan lahan perkebunan rakyat di Kediri itu tidak berpengaruh besar terhadap persediaan komoditas kopi, kakao dan cengkeh di Jawa Timur, tapi itu sangat merugikan petani. Perkebunan merupakan salah satu mata pencaharian utama warga Kediri. Rata-rata 1 kepala keluarga bisa menggarap atau memiliki 0,25 hektare lahan pertanian.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita Lainnya
Pengakuan Sutan Bhatoegana Soal Ibas di Kasus SKK Migas
Ruhut: Bhatoegana Bohong, 12 Tahun Penjara!
Catherine Wilson Akui Terima Mobil dari Wawan
Apa Pesan Risma untuk Evan Dimas
Pembunuh Sisca Yofie Bergeming meski Diancam Hukuman Mati

Berita terkait

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

9 Juni 2022

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?

Baca Selengkapnya

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

1 April 2022

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.

Baca Selengkapnya

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

5 Februari 2021

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.

Baca Selengkapnya

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

7 Desember 2019

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.

Baca Selengkapnya

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

16 Oktober 2019

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.

Baca Selengkapnya

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

28 Januari 2018

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.

Baca Selengkapnya

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

23 Januari 2018

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

7 November 2017

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

28 Mei 2017

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

19 Mei 2017

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.

Baca Selengkapnya