Rumitnya Membersihkan Pusaka Keraton dari Abu Kelud

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 25 Februari 2014 08:52 WIB

Ritual jamasan (mencuci) kereta Kanjeng Nyai Jimat di Museum Kereta Keraton, Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ruang penyimpanan senjata pusaka Keraton Yogyakarta, Bangsal Proboyekso, hingga saat ini belum dibersihkan dari abu vulkanis pasca-letusan Gunung Kelud. Walhasil, keraton belum benar-benar bersih dari abu vulkanis. Pembersihan tinggal menyisakan sepuluh persen dari total bangunan keraton, termasuk Bangsal Proboyekso.

"Untuk membersihkannya (Bangsal Proboyekso) harus minta izin Ngarso Dalem (Sultan Hamengku Buwono X) dulu," kata Pengageng Nidya Budaya Keraton Yogyakarta, Gusti Bendara Pangeran Haryo Prabukusumo, saat ditemui di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Senin, 24 Februari 2014.

Selain itu, kata Prabu, Keraton Yogyakarta harus menentukan hari tertentu, seperti Selasa Kliwon atau malam Jumat. Pembersihan akan dilakukan dengan melibatkan banyak abdi dalem agar lekas selesai. Paguyuban orang-orang yang paham akan keris juga akan dilibatkan, seperti Pemetri Wiji.

Menurut Prabu, abu vulkanis tersebut tidak sampai mengenai senjata-senjata pusaka yang jumlahnya ribuan itu. Senjata-senjata tersebut diletakkan di dalam lemari. Adapun tombak dibungkus dengan kain. "Tapi abunya sangat lembut. Bisa masuk ke celah-celah jendela dan pintu," kata Prabu.

Selain Bangsal Proboyekso, bagian keraton yang belum dibersihkan dari abu vulkanis adalah Keputren dan talang-talang air. Khusus talang air, pembersihan harus menggunakan teknik khusus. Sebab, atap terbuat dari bahan semacam asbes yang mudah patah apabila diinjak. "Harus dilapisi papan dulu. Papan itu yang diinjak," kata Prabu.

Adapun Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X meminta kantong-kantong berisi abu vulkanis di sepanjang jalan diangkut ke halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. "Mestinya yang ngambil itu pemerintah kabupaten dan kota," kata Sultan. Rencananya, abu-abu vulkanis itu akan dibagikan kepada petani untuk dijadikan pupuk.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Terpopuler
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Demi Evan Dimas, Risma Batalkan Acara di Jakarta
Langkah Politik Wali Kota Risma Dinilai Blunder
Twitter Ridwan Kamil Dibanjiri Protes Jam Malam







Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

10 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

17 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

30 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

44 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

49 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

51 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

52 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya