TEMPO.CO, Subang -Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, berencana membuat jalang lingkar dalam dan luar kota untuk mengantisipasi kemacetan saat proyek jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang diproyeksikan beroperasi pertengahan 2015.
Kepala Dina Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Subang, Umar, saat ditemui Tempo, Senin, 24 Pebruari 2014, mengatakan, kedua jalan lingkar tersebut buat mengatasi kemacetan di dalam dan luar kota.
Ruas lingkar kota, ungkap Umar, dibuka antara ruas Cilameri-Sukamelang-Cibogo sepanjang tujuh kilometer di ujung utara kota untuk menampung semua kendaraan yang keluar dari gerbang tol Cilameri.
Ada pun lingkar luar dibangun antara Cimanggu-Cibogo-Nusa Indah sepanjang 3,2 kilometer di ujung selatan dan barat luar kota, buat menampung seluruh kendaraan yang dari arah barat dan keluar jalur selatan (sebaliknya) supaya tidak masuk wilayah kota "Master plant kedua jalan lingkar tersebut sudah kami siapkan," ujar Umar.
Lebar jalan yang disiapkan delapan meteran, ada pun kondisi sekarang masih enam meteran. Diperlukan dana Rp 20 hingga 30 miliaran buat pembebasa tanahnya saja. Kalau buat pembangunan jalannya belum dianggarkan. "Tapi, proyeksi pembangunannya diusakan tuntas berbarengan dengan dioperasikannya jalan tol Cipali," kata Umar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, Abdurakhman mengatakan, pihaknya merespon sejak dini beroperasinya tol Cipali, agar semuanya tidak terdadak. "Kalau tidak direalisasikan, kami khawatir akan terjadi kemacetan di dalam kota," ujar Abdurakhman.
Pembangunan tol Cipali dengan dua pintu gerbang di Kaliangsana dan Cilameri, akan berdampak sangat positif buat perkembangan perekonomian Subang. "Wilayah Subang akan menjadi incaran investor buat menanamkan modal usahanya, terutama di bidang industri," kata Abdurakhman.
Seorang tokoh masyarakat Subang, Dase, meminta pemkab serius mengurusi dampak dibangunnya jalan tol Cipali. "Jika tidak, warga Subang tak akan memetik manfaat adanya jalan bebas hambatan Trasn-Jawa itu," ujarnya.
Berita terkait
Proyek Jalan Blora Selatan-Ngawi Segera Terealisasi
8 November 2023
Jalan sepanjang 10 kilometer Randublatung - Getas akan dibangun melalui inpres jalan.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Masyarakat Minta Pembangunan Jalan Tol Ditambah
24 Juli 2023
Presiden Jokowi mengklaim mendapat banyak permintaan pembangunan jalan tol baru oleh masyarakat lantaran manfaatnya banyak dirasakan
Baca SelengkapnyaSelama 2022, Rp 16,04 Triliun Disalurkan untuk Pembebasan Lahan Jalan Tol
27 Februari 2023
LMAN menyalurkan Rp16,04 triliun untuk pembebasan lahan bagi pembangunan jalan tol sepanjang 2022.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR: Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Siap Beroperasi
22 Januari 2023
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengeluarkan sertifikat laik fungsi untuk Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 (KM 448+994-KM 465+000).
Baca SelengkapnyaJalan Tol Semarang - Demak Beroperasi Sebelum Libur Natal dan Tahun Baru 2023
8 Desember 2022
Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II ditargetkan dapat segera beroperasi untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas Nataru.
Baca SelengkapnyaJawaban PUPR Soal Rencana Kenaikan Tarif Jalan Tol di Tahun Ini
15 September 2022
PUPR menyatakan hingga saat ini belum ada keputusan terbaru terkait penyesuaian tarif sejumlah ruas jalan tol.
Baca SelengkapnyaPUPR Akan Lelang Proyek 9 Jalan Tol Senilai Rp 148,9 T
25 Juni 2022
PUPR mencatat terdapat 9 ruas jalan tol dengan total investasi Rp148,9 triliun yang tengah disiapkan untuk nantinya dilelang.
Baca SelengkapnyaWarga Tanah Baru Ancam Demo Proyek Tol Cijago karena Jalan Cuma Diganti JPO
24 Februari 2022
Jalan lingkungan yang bisa dilewati kendaraan roda empat, hanya diganti dengan JPO oleh kontraktor proyek Tol Cijago Seksi 3 di wilayah Tanah Baru.
Baca SelengkapnyaLMAN: Porsi Pembayaran Langsung Pengadaan Lahan 2021 Menjadi 57 Persen
26 Januari 2022
LMAN menyebutkan surat permohonan pembayaran (SPP) yang menjadi syarat pendanaan lahan pun meningkat 87,27 persen
Baca SelengkapnyaBNI dan PT SMI Salurkan Kredit Sindikasi Rp 2,6 Triliun Bangun Tol Cijago
14 Desember 2021
Nilai pembiayaan sindikasi ini Rp 2,68 triliun dengan porsi BNI sebagai lead arranger Rp1,38 triliun dan PT SMI mencapai Rp1,3 triliun.
Baca Selengkapnya