TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta berencana memanfaatkan 4 ton abu vulkanis Kelud yang dikumpulkan untuk rintisan pembukaan ruang hijau di Terminal Giwangan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Giwangan Bekti Zunanta menuturkan rencana itu mengerucut setelah koordinasi antarinstansi tentang penentuan lokasi pembuangan abu yang dikumpulkan selama sepekan. “Sekitar 20 truk abu akan dipakai untuk pelapis lahan di ruang kosong selatan Terminal Giwangan,” kata Bekti kepada Tempo, Senin, 24 Februari 2014. (Baca: Yogya Baru Kumpulkan 30 Ribu Karung Abu Kelud)
Luas lahan di Terminal Giwangan yang disiapkan sekitar 8.000 meter persegi di bagian selatan. Selama ini, lahan kosong itu menjadi tanah tandus dengan permukaan tidak rata.
Bekti menuturkan abu itu rencananya akan diolah dan dicampur tanah serta diendapkan selama beberapa bulan. Setelah itu, digunakan untuk menanam pohon perindang dan taman. “Pekan ini, abu itu dikirim dulu ke Terminal Giwangan,” katanya.
Pembukaan ruang terbuka hijau yang memanfaatkan material abu Kelud itu sekaligus mempercepat terwujudnya kuota ruang terbuka hijau 20 persen di Kota Yogyakarta.
Proyek itu dianggarkan pemerintah pusat senilai Rp 500 juta untuk menggarap sekitar 3000 meter persegi lahan kosong sebagai taman wisata lalu lintas dan ruang hijau. Terminal Giwangan memiliki lahan 18 ribu meter persegi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan saat ini pemerintah telah mengumpulkan sekitar 4 ton abu Kelud yang diletakkan di kantor BPBD DIY di Jalan Timoho. “Kami masih terus lakukan pembersihan dengan Badan Lingkungan Hidup untuk mengangkut karung-karung abu yang masih ada di sejumlah titik perkampungan,” ujarnya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Irfan Soesilo mengatakan BLH merekomendasikan sebelum digunakan sebagai pupuk, abu Kelud perlu diteliti manfaatnya secara seksama. “Kalau Abu Merapi kan sudah dipastikan bagus untuk tanaman. Untuk abu Kelud kan belum ada kepastian manfaatnya, cocoknya untuk apa. Jadi kami minta jangan buru-buru,” katanya.
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler:
Ada Setoran di Balik Label Halal Daging Australia
Demi Evan Dimas, Risma Batalkan Acara di Jakarta
Pulau Misterius Mendadak Muncul di Laut Bekasi
Berita terkait
3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud
9 Juni 2022
Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?
Baca SelengkapnyaKronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG
1 April 2022
Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.
Baca SelengkapnyaBanjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol
5 Februari 2021
Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.
Baca SelengkapnyaWisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa
7 Desember 2019
Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.
Baca SelengkapnyaKampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud
16 Oktober 2019
Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.
Baca SelengkapnyaTiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud
28 Januari 2018
Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.
Baca SelengkapnyaMenengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi
23 Januari 2018
Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud
7 November 2017
Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri
28 Mei 2017
Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri
19 Mei 2017
Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.
Baca Selengkapnya