Total Iuran BPJS Kesehatan Tidak Capai Target

Jumat, 21 Februari 2014 07:32 WIB

Seorang warga mendaftar berobat dengan sistem BPJS di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta (2/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta: Total pendapatan iuran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan bulan Januari 2014 tidak mencapai target. BPJS Kesehatan menargetkan total iuran sebesar Rp 38 triliun per tahun atau lebih dari Rp 3,1 triliun per bulan.

Sedangkan pada 31 Januari 2014, BPJS Kesehatan hanya berhasil mengumpulkan iuran sebesar Rp 2,57 triliun. "Target iuran BPJS tidak tercapai karena pembayaran iuran untuk pegawai negeri sipil oleh Pemerintah belum semuanya masuk," kata Kepala Departemen Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi ketika dihubungi Tempo, 20 Februari 2014.

Demikian juga dengan iuran peserta peralihan dari Jaminan Kesehatan Daerah yang telah bergabung dengan BPJS Kesehatan. "Kalau sudah dibayarkan, target 3 triliun itu tercapai," lanjut dia.

Pemerintah Daerah belum membayarkan iuran pegawai negeri sipil dan Jamkesda karena dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah belum cair. Menurut Irfan, APBD biasanya akan cair pada bulan Maret.

Irfan mengatakan jika nanti APBD telah cair, Pemda harus membayarkan iuran untuk PNS terhitung sejak Januari 2014. Sedangkan iuran peserta peralihan Jamkesda dibayarkan sejak perjanjian bergabung ditandatangani. "Dirapel setelah APBD cair," kata Irfan.

Irfan mengatakan iuran peserta PNS dibagi menjadi dua, yaitu ditanggung Pemda dan ditarik dari gaji. "3 persen dibayarkan Pemda dan 2 persen ditarik dari gaji," kata Irfan.

Sebagian besar total iuran BPJS Kesehatan di Januari ini, berasal dari iuran Penerima Bantuan Iuran sebesar Rp 1,66 triliun. Iuran tersebut dibayarkan Pemerintah dan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Berikut adalah rincian iuran yang diterima BPJS Kesehatan hingga 31 Januari 2014 :

1. Penerima Bantuan Iuran sebesar Rp 1,66 triliun

2. Pekerja Penerima Upah (PNS/TNI/POLRI/Pensiun) :
- Premi peserta (PNS/TNI/POLRI/Pensiunan) sebesar Rp 273,9 miliar
- Premi Pemerintah (Pusat dan Daerah), TUVET dan eks TNI POLRI sebesar Rp 504,6 miliar.

3. Pekerja formal atau badan usaha sebesar Rp 109,59 miliar

4. Pekerja Bukan Penerima Upah sebesar Rp 20,9 miliar

5. Warga asing bekerja lebih dari 6 bulan belum ada yang bergabung.

RIZKI PUSPITA SARI

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

21 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

43 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

54 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

1 Maret 2024

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

29 Februari 2024

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

30 Januari 2024

Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.

Baca Selengkapnya