Badan Kehormatan Bakal Buka Absensi DPR  

Reporter

Kamis, 20 Februari 2014 13:35 WIB

Sejumlah kursi terlihat kosong saat anggota DPR mengikuti sidang paripurna dengan agenda Pidato Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2013-2014 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (15/1). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat bakal membuka absensi anggota Dewan dalam sidang paripurna. Badan Kehormatan menyatakan sekretariat sedang merekapitulasi absensi anggota Dewan selama satu tahun.

"Dalam dua-tiga hari, angka sudah didapat," kata Wakil Ketua Badan Kehormatan Siswono Yudohusodo saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 20 Februari 2014.

Siswono mengatakan sebenarnya setiap selesai masa sidang, lembaganya menampilkan absensi anggota Dewan. Dia menjelaskan sistem komputer tak mendukung untuk rekapitulasi secara tahunan. Karena itu, lembaganya membutuhkan waktu untuk mengkompilasi anggota Dewan yang sering tak hadir rapat paripurna.

Dia mengakui citra parlemen merosot tajam karena persoalan ini. Dia mencontohkan sidang di Komisi Pertanian yang dia pimpin hari ini. Siswono memprediksi jumlah anggota Dewan yang hadir tak lebih dari 15 orang. Sidang paripurna pada Selasa lalu juga tak kuorum meski sudah terlambat hampir satu jam.

Dia mengatakan salah satu sebab kosongnya kursi di Dewan adalah karena mendekati pemilu. Dia menilai sistem dengan suara terbanyak membuat persaingan semakin ketat. Akibatnya, anggota Dewan lebih banyak berada di daerah pemilihannya.

Siswono mengatakan pimpinan Dewan sudah mengambil kebijakan untuk mengantisipasi banyaknya anggota yang membolos, yaitu menetapkan hari fraksi pada Jumat, sehingga Kamis mereka bisa terbang ke daerah pemilihan. Siswono mengatakan, pada Senin, anggota Dewan sudah bisa kembali bersidang. "Tapi sampai Selasa ternyata belum balik," katanya.

Persoalan lain yang membuat citra Dewan buruk adalah rendahnya target legislasi dan kasus korupsi yang melibatkan politikus Senayan. Siswono meminta pemilih memilih calon terbaik yang diajukan partai politik. Menurut dia, hanya dengan cara itu, citra parlemen akan bisa kembali baik di depan publik. "Jangan memilih yang bisa bayar," ujarnya.

WAYAN AGUS PURNOMO




Berita terpopuler:
Facebook Beli WhatsApp Senilai US$19 Miliar
Tifatul: 50 Persen Pelajar Pernah Akses Pornografi
Yahoo Akuisisi Startup Distill
Facebook Kini Beri Banyak Pilihan Jenis Kelamin







Advertising
Advertising

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

3 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

3 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

4 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya