Warga melintasi jalan yang tertimbun material lahar dingin Gunung Kelud dengan membawa tangga di kawasan desa Pandansari, Kec. Ngantang Kabupaten Malang, Jawa Timur (19/2). TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Kediri - Masyarakat masih tetap diminta untuk mewaspadai aliran lahar dingin. Kepala Pos Pantau Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Choirul Huda, mengatakan banjir lahar dingin masih dimungkinkan turun jika hujan deras.
"Aliran lahar dingin masih mengancam. Tetap waspada untuk daerah yang dilewati sungai," kata Choirul pada Tempo, Rabu, 19 Februari 2014. (Baca juga: Di Kelud Ada 50 Juta Meter Kubik Lahar Dingin)
Lahar dingin yang membawa material vulkanik mulai mengalir pada Selasa sore, 18 Februari 2014. Menurut Wakil Kepala Kepolisian Resor Kediri Komisaris Alfian Nurrizal, pihaknya menerima laporan ada tiga bangunan yang terendam, yaitu dua rumah dan satu musala yang berada di bawah Jembatan Damarwulan di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.
Meski demikian, kata dia, tidak menutup kemungkinan jika ada bangunan lain yang turut terendam. "Kalau lebih ya mungkin karena memang ada bangunan di bawah jembatan dan itu tidak bisa terjangkau," kata Alfian.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena semua penghuni rumah di bawah jembatan sudah dievakuasi lebih dulu. Hujan deras yang terjadi kemarin membuat material vulkanik Gunung Kelud mengalir turun. (Baca juga: Lahar Dingin Kelud Putus Jalur Malang-Kediri)
Adapun sungai yang melintasi Kecamatan Kandangan termasuk sungai dangkal. Setelah ditutup hujan debu vulkanik setebal 30 sentimeter, aliran lahar dingin akan membuat sungai mudah meluber sampai ke badan jalan. "Karena itu, kami langsung ingatkan warga untuk mengungsi dan kami angkut mereka untuk dievakuasi," kata Alfian.
Bekas Wakil Kepala Kepolisian Resor Sampang ini juga mengatakan mengerahkan 120 personel untuk melakukan penjagaan di Kecamatan Puncu, Kepung, Ngancar dan Plosoklaten yang dilewati lahar dingin. Polisi tetap melakukan penutupan jalan dan pengalihan arus apabila hujan deras masih mengguyur puncak Gunung Kelud.