Dirut Baru TVRI: Tanpa Dana APBN Kami Bisa Apa?

Reporter

Selasa, 18 Februari 2014 20:00 WIB

Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI Elprisdat (tengah) bersama sejumlah anggota Dewas LPP TVRI bersiap mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi I DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (20/11). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang baru dilantik, Iskandar Achmad, mengeluhkan pemblokiran anggaran TVRI sekitar Rp 600 miliar oleh Komisi Komunikasi Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut dia, TVRI bakal kesulitan membuat program kegiatan bila DPR tak mencabut pemblokiran dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara itu.

"TVRI memang masih bisa beroperasi, tapi tidak bisa berbuat apa-apa tanpa anggaran. Sebab, anggaran yang diblokir salah satunya untuk operasional program," kata Iskandar, setelah dilantik oleh Dewan Pengawas TVRI di lantai 12 kantor pusat TVRI, Selasa, 18 Februari 2014.

Televisi publik, kata dia, tak akan bisa memproduksi paket program siaran baru, termasuk program pemilu legislatif dan presiden pada pertengahan tahun ini. TVRI mempunyai 28 stasiun televisi di daerah yang membutuhkan anggaran untuk menyiarkan paket acara. “Tanpa anggaran, kami tidak punya kekuatan apa-apa," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Komunikasi Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan pelantikan lima direktur TVRI tidak sah. Sebab, mereka diangkat dan dilantik oleh Dewan Pengawas TVRI yang sudah dipecat oleh Komisi Komunikasi pada Selasa, 28 Januari 2014. Komisi juga memblokir anggaran belanja modal TVRI tahun ini yang besarnya sekitar Rp 600 miliar. Dari anggaran itu, Rp 300 miliar akan dipakai untuk program Pemilu 2014. (Baca: Ketua Komisi I Tuding Pengawas Provokasi TVRI)

Menurut Iskandar, bila pemblokiran anggaran tidak segera dicabut, TVRI hanya akan bergantung pada anggaran yang diperoleh dari sumber non-APBN, seperti iklan, program kerja sama produksi dengan pihak lain, dan penyewaan pemancar. Masalahnya, kata dia, anggaran non-APBN cuma mampu menalangi biaya siaran selama sebulan.

Karena itu, dia akan segera menemui Komisi Komunikasi DPR. Dia berharap pertemuan itu memberi harapan soal pencairan anggaran. Namun Komisi Komunikasi berkukuh tak akan mencairkan anggaran sebelum surat pemberhentian Dewan Pengawas diterbitkan oleh Presiden dan dipilih lagi direksi oleh Dewan Pengawas yang baru.

Komisi menganggap kinerja Dewan Pengawas dan direksi tidak beres, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Bahkan kini Kejaksaan Agung sedang menyelidiki dugaan penyelewengan pembelian program siap siar pada 2012. (Baca:Kejaksaan Agung Selidiki Proyek Rp 47 M di TVRI)

TRI SUHARMAN

Baca juga:

Menunggu 9 Jam, Pengungsi Hanya Ditemui SBY 10 Menit
Rupiah Kembali Paling Perkasa Se-Asia
Alasan Risma Tak Pernah Pakai Pengawal Pribadi
Rekor Sitaan KPK: 37 Mobil Adik Ratu Atut!
Malam Ini Final Pemilihan Miss Indonesia 2014

Berita terkait

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

7 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

9 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

5 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

5 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

10 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

10 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

10 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya