Teroris Bekasi Akui Pernah Ikut Latihan di Poso  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 17 Februari 2014 16:22 WIB

Warga menyaksikan anggota Polres Bekasi menggeledah rumah kontrakan terduga teroris Is, yang ditangkap Densus 88, di Kelurahan Harapan Mulya, Bekasi, Jawa Barat, (20/8). ANTARA/Suwandy

TEMPO.CO, Jakarta - Iswahyudi, pemuda yang ditangkap Detasemen Khusus 88 di percetakan Andescre, Jalan Mator Hasibuan Nomor 12, Bekasi Timur, Agustus 2013, lalu menjadi saksi dalam sidang perkara terorisme untuk terdakwa Khairul Ihwan atau Irul di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dalam kesaksiannya, Iswahyudi mengaku pernah ikut latihan di Poso.

"Saya pernah (ikut latihan) tadrib azkar di Poso," katanya saat memberi kesaksian untuk Irul di PN Jakarta Selatan, Senin, 17 Februari 2014. Bersama Irul, Iswahyudi mengaku bisa merakit senjata dan pernah tergabung dalam organisasi Majelis Mujahidin Indonesia.

Menurut dia, senjata yang bisa mereka operasikan antara lain pen gun, mesiu, dan pipa. Keseluruhan senjata dan bahan peledak tersebut milik Irul. Lantas, jaksa penuntut umum Farid pun menanyakan apakah mereka pernah uji coba senjata tersebut. Iswahyudi mengaku pernah mencobanya di salah satu ruas jalan tol di daerah Bekasi. "Sekali, waktu tes di Km 40," ujarnya.

Selain Iswahyudi, sidang tersebut juga menghadirkan Imam Syafe'i. Mereka juga merupakan terdakwa perkara terorisme yang juga diadili di PN Jakarta Selatan.

Irul sendiri diduga terlibat dalam kelompok rencana pengeboman di Kedubes Myanmar, gereja di Solo, dan Polres Cirebon. Saat penangkapan pada 20 Agustus 2013, tim Densus 88 juga menyita dua pucuk senjata api jenis FN berikut 50 butir peluru.

LINDA TRIANITA

Populer:
Kantor Dikosongi, Wali Kota Risma Bersiap Mundur?
2 Remaja Ganggu Pengamanan Kunjungan SBY ke Kelud
Siapa Sebenarnya Sosok Ustad Hariri?
Sambut SBY, Fasilitas Pengungsi Kelud 'Dihias'

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya