Seorang petani melihat kondisi tanaman cabai yang tetutup abu di kawasan Seyegan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (15/2). Sejumlah petani khawatir jika tidak segera turun hujan karena abu vulkanik Gunung Kelud yang menyelimuti mengancam tanaman. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
TEMPO.CO, Kediri - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Kelud dari awas menjadi siaga. Warga sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing meski zona bahaya 10 kilometer masih ditetapkan.
Pelaksana Tugas Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG, Gede Suantika, mengatakan status Gunung Kelud resmi diturunkan menjadi siaga. Status Kelud diturunkan setelah pemantauan menunjukkan turunnya aktivitas vulkanik yang cukup tajam. "Kelud sudah kita turunkan menjadi siaga," kata Gede saat dihubungi melalui telepon, Ahad, 16 Februari 2014. (Baca juga: Abu Kelud Menyerbu ke Gerbong Kereta Bisnis)
Namun demikian Gede belum bisa memastikan apakah pengungsi sudah diperbolehkan pulang ke rumah atau tidak dalam situasi ini. "Kalau teorinya, radius bahaya menurun menjadi lima kilometer. Tapi soal ini akan saya tanyakan dulu ke satlak (Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi)," katanya.
Adapun para pengungsi dari Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, yang mengungsi di kantor Desa Tawang, Kecamatan Wates, sudah mulai pulang ke rumah. Bahkan sejak sebelum status siaga ini ditetapkan, mereka sudah lebih dulu meninggalkan pengungsian.
Brudin, seorang relawan yang bertugas di pos pengungsian tersebut, mengatakan jumlah pengungsi yang pulang ke rumahnya terus bertambah. Jika siang kemarin jumlah mereka mencapai 1.050 orang, pada malam harinya tercatat hanya 624 orang yang bertahan. "Rata-rata mereka pulang untuk membersihkan rumah dan merawat ternak," katanya. (Baca juga:Tinjau Korban Kelud, Ini Agenda SBY di Kediri )