Hujan Kurangi Sebaran Debu Vulkanik Gunung Kelud

Reporter

Minggu, 16 Februari 2014 15:57 WIB

Lahan pertanian warga tertutup abu vulkanik letusan Gunung Kelud, di desa Pandansari, Malang,Sabtu (15/2). Sebanyak empat desa di Kecamatan Ngantang dan Kasembon menjadi KRB 3, sehingga seluruh warga harus diungsikan. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Hujan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan terus mengguyur daerah terdampak erupsi Gunung Kelud. "Hujan masih akan turun di Kediri, Blitar, dan Malang atau daerah terdampak Gunung Kelud," kata prakirawan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Ahmad Bisri, pada Tempo, Ahad, 16 Februari 2014.

Berdasarkan pantauan BMKG, hujan berpotensi terjadi pada sore atau malam hari dengan durasi setengah hingga 2 jam. Hujan akan mengurangi sebaran abu vulkanik pascaerupsi Gunung Kelud, Kamis, 13 Februari 2014.

Untuk sementara ini, sebaran abu vulkanik belum terpantau lagi lantaran aktivitas Gunung Kelud sudah menurun. Meski demikian status Kelud masih dinyatakan awas. BMKG pun belum berani memastikan apakah semburan abu vulkanik benar-benar berhenti. "Statusnya kan masih awas, belum bisa dipastikan apakah sudah benar-benar aman (dari abu vulkanik)," kata Ahmad.

Arah sebaran abu vulkanik Gunung Kelud bergantung pada angin. Secara umum, abu vulkanik terjadi apabila ada erupsi. Jika erupsi terjadi di lapisan bawah permukaan hingga ketinggian 10 ribu kaki, maka sebaran abu vulkanik berpotensi bergerak dari barat ke timur dengan kecepatan 10-30 kilometer per jam. Sedangkan jika terjadi di lapisan atas yaitu di ketinggian 24 ribu hingga 39 ribu kaki, sebaran abu vulkanik berpotensi bergerak dari timur ke barat dengan kecepatan 10-40 kilometer per jam. (Baca juga:Abu Kelud Menyerbu ke Gerbong Kereta Bisnis)

Pada waktu erupsi Gunung Kelud, Kamis lalu, terjadi di lapisan atas dan bawah. Sehingga sebaran abu vulkanik mengarah ke timur dan barat. Hanya saja, karena angin di lapisan atas bergerak ke barat, maka sebaran abu vulkanik lebih banyak mengarah ke Yogyakarta dan sekitarnya.

"Yang lapisan atas anginnya ke barat, sehingga Yogyakarta yang jaraknya ratusan kilometer terkena abu vulkanik lebih parah," kata Ahmad.

Berbeda dengan wilayah Jawa sebelah timur. Ahmad mengatakan sebaran abu vulkanik juga dirasakan sampai ke Bali. Namun, tidak setebal di bagian barat.

Sementara itu, jarak pandang dari menara Bandara Juanda terpantau mencapai 6 kilometer. Aktivitas penerbangan pun sudah bisa berjalan normal, setelah sempat ditutup beberapa hari akibat tertutup abu vulkanik Gunung Kelud.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita lain:
Mengapa Rupiah Menguat Paling Tajam Se-Asia?
Pristono: Harga Bus Transjakarta Ditentukan BPPT
Krakatau Menggeliat, Gempa Vulkanik 212 Kali
Warga Singapura Tak Persoalkan Kapal Usman-Harun
Ustad Hariri Nyaris Lempar Mikrofon ke Bos Entis


Berita terkait

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

9 Juni 2022

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?

Baca Selengkapnya

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

1 April 2022

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.

Baca Selengkapnya

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

5 Februari 2021

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.

Baca Selengkapnya

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

7 Desember 2019

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.

Baca Selengkapnya

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

16 Oktober 2019

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.

Baca Selengkapnya

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

28 Januari 2018

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.

Baca Selengkapnya

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

23 Januari 2018

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

7 November 2017

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

28 Mei 2017

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

19 Mei 2017

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.

Baca Selengkapnya