Sejumlah warga Kota Madiun, Jawa Timur sedang membersihkan abu vulkanik dari Gunung Kelud yang menutupi jalan Panglima Sudirman, Kota Madiun (14/2). Aktivitas ini dilakukan warga untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Tempo/Nofika Dian Nugroho
TEMPO.CO, Madiun - Sebagian warga di Kota Madiun, Jawa Timur, berinisiatif mengumpulkan abu vulkanik yang menyelimuti wilayah setempat dan mengemasnya dalam kantong-kantong semen. Warga melakukan hal itu karena menurut mereka abu tersebut baik digunakan sebagai pupuk.
"Katanya bagus untuk pupuk maka kami kumpulkan," kata Ani Kusuma, warga Kelurahan/Kecamatan Kartoharjo, Jumat, 14 Februari 2014. Ketebalan abu vulkanik yang menyelimuti jalanan di Madiun mencapai 2-3 sentimeter.
Ani mengaku tak mengetahui secara pasti kenapa abu vulkanik baik untuk tanaman. Meski demikian, Ani dan sejumlah warga lain tetap mengumpulkan material yang dimuntahkan gunung di Kediri tersebut.
Hujan abu di Madiun mulai terjadi dinihari ini. Akibat hujan abu, jarak pandang kendaraan menjadi terbatas. Para pengendara memacu kendaraan bermotor mereka lambat-lambat akibat jarak pandang terbatas. Pengendara sepeda motor juga tampak mengenakan masker, jas hujan, dan menutup kaca helm saat melintas di jalan raya.
Warga di Kelurahan/Kecamatan Kartoharjo, Candra Yudha, mengatakan ketebalan abu membuat beberapa pengendara sepeda motor sempat jatuh akibat terpeleset. "Yang utama kami berusaha membersihkan abu dari jalan raya agar pengguna jalan nyaman," kata dia.
Upaya membersihkan abu vulkanik yang menutup aspal jalan juga dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Sebanyak empat unit truk tangki pengangkut air berkapasitas 2.000-5.000 liter diterjunkan ke sejumlah titik, di antaranya Jalan Pahlawan, Jalan Agus Salim, Jalan Cokroaminoto, dan Jalan Jawa.