TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia bersama International Foundation for Electoral Systems memperlihatkan masih banyak responden yang tak mengetahui tanggal pemilihan umum. Survei juga memperlihatkan publik memerlukan banyak informasi mengenai Pemilu 2014.
"Sebanyak 54 persen responden menyatakan belum menyadari tanggal pemilihan umum," kata Rakesh Sharma, Director Applied Research IFES dalam presentasi hasil survei di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2014.
Hasil survei juga menyatakan bahwa 73 persen responden menyatakan hanya memperoleh sedikit informasi mengenai pemilihan umum.
Survei dilakukan pada 17-30 Desember 2013 terhadap 1.890 responden di seluruh provinsi secara proporsional. Over sampling dilakukan di Aceh, Maluku, Papua dan Papua Barat. LSI melakukan pembobotan data berdasarkan usia, wilayah dan jenis kelamin agar bisa dijadikan sebagai pendapat umum masyarakat.
Persoalan lain yang ditemukan adalah mengenai cara untuk menandai kertas suara. Sebanyak 11 persen responden mengetahui bahwa cara memilih adalah untuk mencontreng. Padahal, kata Rakesh, Pemilu 2014 tak menerima sistem mencontreng untuk menandai kertas suara. "Ini poin bagaimana melakukan pendidikan penggunaan kertas suara," ujar dia.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor