Di Balik Ziarah PM Singapura ke Makam Usman-Harun  

Reporter

Minggu, 9 Februari 2014 08:23 WIB

PM Lee Kuan Yew menaburkan bunga langsung di atas makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Repro/Pak Harto The Untold Stories

TEMPO.CO, Jakarta - Hukuman mati yang dijatuhkan pemerintah Singapura terhadap dua anggota TNI dari Korps Komando Operasi (KKO)--kini disebut sebagai marinir, yaitu Usman Hj Mohd Ali dan Harun Said, membawa luka bagi hubungan Indonesia-Singapura. Setelah kejadian itu, seperti dituturkan Abdul Rachman Ramli, Kepala Perwakilan Indonesia di Singapura saat itu, dalam buku Soeharto Untold Stories, makin tidak harmonis. (Baca: Aksi Heroik Asal Mula Nama KRI Usman Harun)

Sebagian besar warga Indonesia di Singapura pun dipulangkan, sementara di dalam negeri mahasiswa tengah bersiap menduduki kantor perwakilan Singapura di Indonesia. Namun upaya perdamaian dua negara bertetangga itu tetap dilakukan. Dua tahun setelah pemberian hukuman mati dijatuhkan tahun 1968, Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew berkunjung ke Indonesia.

Menurut Ramly, Presiden Soeharto mengajukan syarat jika Singapura mau memperbaiki hubungan. Salah satunya, Perdana Menteri Lee Kuan Yew harus berziarah ke makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan. Perdana Menteri Singapura itu sebaiknya menabur bunga di makam kedua prajurit marinir tersebut. Bukan meletakkan karangan bunga di kaki tugu makam, seperti layaknya tamu negara lain yang datang ke Taman Makam Pahlawan. (Baca: Menko Djoko: Singapura Harusnya Tak Intervensi)

“Ini syarat yang tak lazim. Namun entah dengan pertimbangan apa, PM Lee Kuan Yew setuju meletakkan karangan bunga di makam Usman dan Harun,” kata Ramly dalam pernyataan tertulisnya di buku Soeharto.

Setelah kejadian tersebut, menurut Ramly, hubungan Indonesia dan Singapura pun berangsur membaik. Ramly menilai Soeharto sebagai panglima tertinggi berusaha semaksimal mungkin membela dan menghormati anak buahnya. Pembelaan dan penghormatan tersebut salah satunya ditunjukkan saat Lee Kuan Yew datang ke Indonesia. (Baca: Panas-Dingin Hubungan RI-Singapura)

Yang jelas pada kunjungan itu juga diikuti dengan penandatanganan perjanjian batas laut antara RI dan Singapura. Meskipun perjanjian itu penting buat kedua negara, khusus untuk Singapura menjadi modal beberapa bagian dibangun dan direklamasi.

Kini hubungan dua negara ini kembali runyam setelah pemerintah Singapura mengkritik keputusan pemerintah Indonesia yang akan menyematkan nama Usman-Harun pada salah satu fregat yang baru dibeli dari Inggris. Singapura keberatan karena Usman dan Harun dianggap sebagai teroris yang meledakkan gedung di Singapura dan dihukum mati atas perbuatannya. (Baca: Tragedi di Balik Penamaan KRI Usman Harun)

WDA



Berita terkait
Hajrianto: Singapura Tak Punya Empati
Eks Dubes Singapura: KRI Usman Harun Hak Indonesia
Eks Dubes Kaget Singapura Protes KRI Usman Harun
Soal Usman Harun, Singapura Langgar Piagam PBB

Berita terkait

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

4 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

7 hari lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

18 Agustus 2023

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

Menko Airlangga menyambut baik implementasi Program Tech:X, yang dilakukan secara bertahap

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

27 Juli 2022

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

Pendaftaran Bintara PK TNI AL dibuka hingga 11 Agustus secara online. Cek syaratnya di sini.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi

18 Mei 2022

Sandiaga Tanggapi Masalah UAS: Dia Sering Bantu Promosi Wisata Religi

Sandiaga mengaku ikut mengumpulkan beberapa informasi setelah muncul kabar bahwa UAS ditolak masuk ke Singapura melalui Batam.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

13 April 2022

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut dibuka mulai 25 April hingga 27 Mei 2022. Siswa berijazah SMA dapat mendaftar dengan ketentuan nilai berikut.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura

26 Januari 2022

Pemerintah Diingatkan agar Perjanjian Ekstradisi Tak Hanya Untungkan Singapura

Pada perjanjian yang lama, Arsul mengatakan perjanjian ekstradisi juga terkait dengan perjanjian pertahanan.

Baca Selengkapnya

Perjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting

26 Januari 2022

Perjanjian FIR Indonesia dengan Singapura Dianggap Punya 3 Substansi Penting

Kesepakatan FIR dengan Singapura ini juga menunjukkan komitmen Presiden Joko Widodo dalam memperkuat kehadiran negara.

Baca Selengkapnya

KPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura

26 Januari 2022

KPK Siap Manfaatkan Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura

Perjanjian ekstradisi disebut-sebut bisa mempermudah upaya pemulangan buronan yang berada di Singapura, termasuk koruptor.

Baca Selengkapnya

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

6 Juni 2021

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

Seorang perwira TNI AL, Letnan Kolonel Laut (T) Andry Kuswoyo berhasil menjalani Sembalun Seven Summit dalam lima hari.

Baca Selengkapnya