Pantai Karangantu Landai, Sedimen Menumpuk  

Reporter

Sabtu, 8 Februari 2014 00:01 WIB

Hempasan ombak di pesisir pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, (18/11). Tingginya ombak akibat cuaca buruk mengakibatkan para nelayan memilih tidak melaut demi faktor keselamatan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena air laut surut yang terjadi di Pantai Karangantu, Banten kemungkinan terjadi akibat siklus pasang surut dan sedimentasi. “Materialnya terbawa oleh sungai akibat debit yang meningkat akhir-akhir ini,” kata Widjo Kongko, Koordinator Tsunami Research Group BPDP, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jumat, 7 Februari 2014.



Berdasar data batimetri, kemiringan pantainya sangat landai, yaitu kurang dari 0.2% dalam jarak 6 kilometer dari garis pantai, dimana kedalaman lautnya kurang dari 12 meter. Sehingga, kata Widjo, Pantai Karangantu sangat rawan akan pengendapan akibat arus sejajar-tegak lurus pantai (long-cross shore current).



Pernyataan Widjo kepada Tempo itu untuk menanggapi kabar bohong yang beredar bahwa air laut di Pantai Karangantu surut hingga 1 kilometer seperti yang terjadi di Aceh, Desember 2004. Kenyataannya hingga sehari kemudian tak terjadi tsunami seperti yang dikhawatirkan. Jadi, tegasnya, air yang surut itu bukan fenomena tsunami.


Advertising
Advertising


Menurut Widjo, pola hidrodinamika di Karangantu yang merupakan teluk bisa berubah akibat pasang surut dan aliran air dari debit sungai yang bermuara di situ. Akhir-akhir ini, kata dia, meningkat dan membawa sedimen berlebih.



Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika sudah menyatakan bahwa informasi yang beredar itu kabar bohong. Lembaga ini telah mengirim petugas ke Pantai Karangantu, Kecamatan Kasemen, Banten. Memang air laut surut, namun cuma 20 meter bukan 1 kilometer seperti kabar yang beredar di sosial media.



Widjo menjelaskan terjadinya tsunami didahului deformasi vertikal tanah di dasar laut akibat gempa bumi atau longsor. Sejak kemarin hingga saat ini tidak terjadi gempa di Banten. Berdasar alat seismograf, daerah subduksi Selat Sunda dan sekitarnya dalam beberapa hari ini, tidak mencatat adanya aktivitas gempa bumi atau longsor.



Meskipun demikian Widjo berharap masyarakat di pantai Banten dan sekitarnya tetap waspada karena daerah tersebut adalah wilayah rawan tsunami. Sumbernya gelombang dahsyat ini berasal dari zona subduksi Selat Sunda dan gunung berapi Krakatau.



UNTUNG WIDYANTO

Berita terkait

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

2 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

2 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

3 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

4 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

4 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

5 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

5 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

10 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

13 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya