Longsor di Pemalang, 429 Rumah Hancur  

Reporter

Jumat, 7 Februari 2014 17:48 WIB

Ilustrasi longsor. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Pemalang - Bencana longsor kembali terjadi di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Hingga Jumat, 7 Februari 2014, 543 keluarga atau 2.071 warga masih bertahan di belasan pos pengungsian akibat banjir dan longsor yang terjadi serentak di 14 desa pada Sabtu malam pekan lalu.

Di Desa Cawet, pergerakan tanah terus terjadi meski lambat. "Kecepatannya bertambah setiap hujan," kata koordinator tenaga kesejahteraan sosial Kecamatan Watukumpul, Ria Kurniawan, kepada Tempo di Balai Desa Cikadu, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang. Balai desa itu difungsikan sebagai posko penanggulangan bencana alam (PBA).

Kecamatan Watukumpul berada di daerah perbukitan, sekitar 55 kilometer di selatan pusat Kabupaten Pemalang. Dengan mobil penggerak, perjalanan ke Desa Cikadu dari Kota Pemalang memakan waktu tiga jam. Selain rusak, jalannya juga terus menanjak.

Data dari posko PBA, longsor terjadi di Desa Tundagan, Bongas, Cikadu, Cawet, Pagelaran, Bodas, Medayu, Tlagasana, Jojogan, Wisnu, Majalangu, Tambi, Gapura, dan Watukumpul. Longsor serentak akibat hujan deras itu menyebabkan 429 rumah rusak berat dan 78 rumah rusak ringan.

Banjir dan longsor yang terjadi secara bersamaan itu juga menyebabkan delapan ruas jalan penghubung antardesa rusak dan sebagian ambles. Lima jembatan hanyut dan dua jembatan anjlok. Tiga masjid dan enam musala juga tidak luput dari kerusakan.

Ria mengatakan serentetan bencana longsor dan banjir itu bermula dari hujan deras sejak Sabtu sore, 1 Februari 2014. Hujan deras menyebabkan banjir bandang di Sungai Polaga, hulu Sungai Comal. Ketinggian air di sungai terbesar di Pemalang saat itu mencapai 8 meter.

Tinggi dan derasnya arus banjir bandang menghanyutkan dua rumah di bantaran sungai di Dusun Krajan, Desa Cikadu. Beruntung, penghuni kedua rumah itu sudah menyelamatkan diri sebelum kejadian. "Ini bencana terparah di Watukumpul sejak 2002," kata Ketua Kampung Siaga Bencana Marjatno.

Menurut Marjatno, bencana paling parah terjadi di Desa Cikadu. Ada 326 rumah rusak berat alias hancur tertimbun material, sehingga tidak bisa dihuni lagi.

Bantuan logistik terus mengalir dari pemerintah, swasta, dan sejumlah organisasi dari dalam dan luar Pemalang. Namun pengungsi yang rumahnya hancur mengaku sudah tidak punya harapan selain menunggu kebijakan relokasi dari pemerintah.

"Kami berharap pemerintah segera merelokasi ke daerah yang lebih aman," kata Dolah, 50 tahun, warga Dusun Krajan, Desa Cikadu. Bersama istri dan anaknya, Dolah mengungsi di rumah saudaranya yang tak jauh dari rumahnya.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.

Baca Selengkapnya

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.

Baca Selengkapnya