Lahan yang terbakar di Desa Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir, Riau, (29/6). Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau menyatakan, ada 16.500 hektar lahan terbakar dalam bencana kebakaran di Riau. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan yang terus terjadi di sejumlah wilayah di Riau berdampak semakin tebalnya kabut asap di sejumlah wilayah di Pekanbaru. Jarak pandang di daerah ini pun turun menjadi satu kilomter dibanding sehari sebelumnya, lima kilomter.
"Jarak pandang saat ini satu kilometer," kata analis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Indah Desi Nugraha, kepada Tempo, Jumat, 7 Februari 2014.
Kabut asap ini belum banyak berpengaruh terhadap aktifitas warga, termasuk penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Menurut Indah, kabut asap tebal yang menyelimuti Pekanbaru saat ini merupakan efek dari kebakaran lahan d isejumlah wilayah yang mencapai 261 titik api kemarin, Kamis, 6 Februari 2014. "Kabut asap ini dampak dari titik api yang banyak kemarin," kata Indah.
Indah mengatakan, pantauan titik api pada hari ini, berdasarkan pengamatan satelit Tera dan Aqua, menunjukkan ada penurunan titik api menjadi 26. Titik api terbanyak masih berada di Bengkalis dengan 19 titik api, disusul Indragiri Hilir (4), Siak (2) dan Pelalawan (1).
Berdasarkan pantauan Tempo, kabut asap yang menyelimuti lagit Pekanbaru hari ini lebih pekat dibanding hari sebelumnya. Papan indeks standar polusi udara di Jalan Jendral Sudirman menunjukkan kualitas udara sedang atau mendekati tidak sehat.
Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Hasnan, mengatakan jarak pandang akibat asap ini menurun hingga 1.500 meter, namun sejauh ini belum mengganggu jadwal penerbangan. "Penerbangan masih normal," ujarnya.