Banjir Yogya Akibat Buruknya Infrastruktur Sungai  

Reporter

Jumat, 7 Februari 2014 16:35 WIB

Hujan lebat yang terjadi di wilayah DI Yogyakarta menyebabkan aliran kali Code meluap dan menenggelamkan rumah-rumah di bantaran sungai di daerah Kotabaru, Yogyakarta, Jumat (3/12). Sejumlah warga, terutama para lansia, perempuan, ibu hamil dan anak-anak telah dievakuasi menuju tempat yang lebih tinggi dan menjauh dari bibir sungai. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta mendesak pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai agar ikut campur dalam pengelolaan infrastruktur sungai, terutama di wilayah Kota Yogyakarta.

Pemerintah Kota Yogyakarta mengklaim selama ini pembenahan infrastruktur sungai sebagian besar dibebankan daerah melalui dana APBD. Akibatnya, banyak sungai belum terurus infrastrukturnya dan mendorong semakin banyak kampung berpotensi kebanjiran ketika sungai di sekitarnya meluap.

“Kalau daerah terus yang dibebani pembenahan infrastruktur sungai, APBD Kota Yogyakarta bisa jebol karena banyak sungai di Yogya,” kata Kepala Bidang Pengairan dan Drainase Permukiman Sarana dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Aki Lukman Nor Hakim kepada Tempo, Jumat, 7 Februari 2014.

Kota Yogya dilalui tujuh sungai. Tiga sungai di antaranya merupakan sungai besar, yakni Code, Winongo, dan Gajah Wong. Dari seluruh sungai, baru satu sungai yang memiliki talud pengaman penuh dari ujung sampai pangkal, yaitu Sungai Code, sepanjang 8 kilometer.

Untuk sungai Gajah Wong dan Winongo, tahun ini Pemkot Yogya hanya bisa mengalokasikan anggaran Rp 3,3 miliar untuk membangun talud baru. Sedangkan empat sungai sedang lain, seperti Belik, Manunggal, dan Buntung, sama sekali belum bisa tersentuh pembangunan talud, baik yang berupa bronjong, tanggul tanah, atau semen.

Padahal soal talud sungai itu, sesuai undang-undang, kewenangannya pada pemerintah pusat melalui Balai Besar Sungai Wilayah. Pemerintah hanya berwenang mengelola wilayah bantaran. “Kami sudah usulkan agar dua sungai besar, yakni Gajah Wong dan Winongo, bisa dibantu pembangunan taludnya, tapi sampai sekarang belum ada hasilnya,” kata Aki, yang sempat bertemu Komisi V DPR pekan ini saat meninjau pembangunan dermaga di Kulonprogo.

Tak sempurnanya talud di seluruh sungai, kata Aki, menjadi pemicu kampung yang ada di bantaran sungai semakin rawan banjir saat musim hujan. “Semakin banyak daerah baru yang sebelumnya tak kebanjiran, sekarang kena banjir,” katanya dengan menyebut sejumlah contoh wilayah yang kena banjir, seperti Bener, Klitren, dan sejumlah titik di Danurejan.

Dengan anggaran yang ada saat ini, Pemkot Yogya mengaku angkat tangan ketika mendapat laporan masyarakat adanya sejumlah talud bronjong mulai ambles tergerus akibat meningkatnya volume sungai. “Untuk perbaikan dan perawatan, kami jelas tak mampu anggarkan lagi karena yang baru saja belum dibangun. Sisa anggaran untuk memperbaiki jalanan kota yang ambles,” ujarnya.

Dari inventarisasi Pemkot Yogya di Sungai Gajah Wong dan Winongo, bantuan infrastruktur dari Pemerintah Provinsi DIY dan Balai Besar Wilayah Sungai belum ada 30 persen dari panjang sungai. Winongo, misalnya, panjangnya 7,8 kilometer dan Gajah Wong 6,4 kilometer.

Musim hujan dua tahun terakhir ini, air dua sungai meluberi kampung yang letaknya di bantaran sungai. “Air sudah masuk rumah warga,” katanya.

Anggota Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Suwarto, menuturkan pelimpahan kewenangan soal pengelolaan sungai selama ini tak pernah transparan. “Seharusnya penataan sungai bukan wilayah Pemkot Yogya, tapi anggaran selalu ada untuk itu,” ujarnya.

Suwarto mengatakan dari aspek kedekatan kewenangan, yang seharusnya pertama mengurusi pembangunan infrastruktur sungai adalah Pemprov DIY sebagai perwakilan pemerintah pusat. “Bukan dipasarahkan ke Pemkot Yogya semua,” katanya.

Meski demikian, DPRD Kota Yogyakarta, terutama Komisi C, tiap tahun terus menyetujui anggaran pembangunan infrastruktur sungai karena ada permintaan dari Pemkot Yogya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

9 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya