Seorang remaja mengarahkan mobil yang memutar menghindari banjir di jalan Citarum, Semarang, (4/2). Ratusan rumah warga di sekitar tanggul dan jalan raya terendam banjir karena tanggul Kanal Banjir Timur jebol tidak kuat menahan derasnya arus kanal. Tempo/Budi Purwanto
TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Daerah Jawa Tengah akan segera mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat untuk pemulihan infrastruktur dan kerugian akibat bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan sudah berkomunikasi dengan Presiden dan kabinetnya. ”Saya sudah bicara kepada Presiden dan Wakil Menteri PU. Kami perlu bantuan terkait banyaknya infrastruktur yang rusak,” kata Ganjar, Kamis, 6 Februari 2014.
Ganjar masih mendata untuk menghitung total kerugian. Dia juga akan membahas anggaran perubahan dengan Dewan Perwakilan Rakyat agar menyetujui alokasi anggaran yang hendak diajukan. “Agar alokasi pascabencana bisa ditambah,” katanya.
Adapun Pejabat Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono menyatakan kerugian akibat bencana meliputi lahan pertanian, pertambakan, bangunan rumah, sekolah, dan infrastruktur lain. “Pak Gubernur sudah meminta untuk memonitor pakai satelit agar total kerugiannya bisa dihitung,” kata dia.
Dia mencatat kerugian dari sektor jalan yang rusak di Jawa Tengah mencapai Rp 113 miliar. Kerugian sebesar itu tentu tak sesuai dengan dana yang sudah dialokasikan sebesar Rp 75 miliar. "Sisanya nanti diusulkan di APBD perubahan kepada pemerintah pusat," Sri menambahkan.