Sisa longsor masih terlihat di Dusun Wetan Kali, Kudus, Jawa Tengah, (27/1/2014). Longsor juga menimpa tiga dusun lainnya, dan menewaskan 14 penduduk. TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO.CO, Kudus - Ribuan korban longsor di Kudus dan Jepara, Jawa Tengah, masih mengungsi hingga Rabu, 5 Februari 2014. Sudah dua pekan mereka mengungsi di tempat keluarganya atau di pengungsian massal setelah longsor terjadi di dua daerah tersebut pada 23-24 Januari 2014.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kudus Junaidi mengatakan pengungsi korban longsor Kudus mencapai 3.087 jiwa yang berasal dari Desa Menawan dan Rahtawu, Kecamatan Gebog. "Kami belum mengizinkan mereka pulang sampai keadaan aman," katanya kepada Tempo, Rabu, 5 Februari 2014. (Baca juga: Longsor di Kudus, 12 Orang Tewas dan 2 Hilang)
Pengungsi terbanyak berasal dari Dukuh Wetan Kali, Desa Rahtawu. Dukuh tersebut berada di lereng Gunung Muria. Curah hujan yang tinggi menjadikan kontur tanah di dukuh tersebut rawan longsor.
Di Desa Menawan, longsor menimbun enam rumah dan menewaskan 12 orang. Di Rahtawu tercatat 16 rumah dan dua musala terkena longsor.
Di Jepara, badan penanggulangan bencana setempat mencatat 587 jiwa masih mengungsi. Mereka berasal dari Desa Tempur dan Damar Wulan, Kecamatan Keling, dan Desa Mbungu, Kecamatan Mayong. "Dapur umum masih dibuka untuk melayani pengungsi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jepara Lulus Suprayetno.
Longsor di Jepara mengakibatkan 84 rumah rusak, 10 di antaranya roboh. Adapun pengungsi korban banjir, baik di Jepara maupun Kudus, sudah kembali ke rumah masing-masing seiring surutnya banjir.