Warga Nekat Terobos Zona Bahaya Gunung Kelud  

Reporter

Senin, 3 Februari 2014 14:03 WIB

Kubah lava di Gunung Kelud. TEMPO/Hari Tri Wasono

TEMPO.CO, Kediri - Peringatan tanda bahaya yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sepertinya tidak begitu diindahkan oleh warga sekitar Gunung Kelud. Sejumlah penduduk masih terlihat hilir mudik di dekat puncak gunung tersebut untuk mencari rumput.

Kepala Pos Pemantauan Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri Khoirul Huda mengatakan tidak bertanggungjawab atas keselamatan warga yang nekat menerobos zona berbahaya. Seiring penetapan Kelud ke dalam status waspada, sampai radius dua kilometer, puncak Kelud merupakan zona terlarang untuk dimasuki. "Ini bukan peringatan main-main," kata Khoirul kepada Tempo, Senin, 3 Februari 2014.

Menurut dia, larangan memasuki zona bahaya tersebut dikeluarkan lantaran kondisi Gunung Kelud yang makin menampakkan peningkatan aktivitas vulkanik. Selain intensitas gempa yang semakin tinggi, terjadi pengeluaran gas beracun dari kepundan, seperti gas belerang dan karbon dioksida. Jika gas tersebut sampai terhirup, warga dipastikan akan mengalami keracunan.

Kondisi ini diperparah oleh keadaan awan yang cukup pekat di kawasan puncak Kelud. Kepekatan awan menyebabkan gas beracun sulit terurai. Karena itu, petugas PVMBG menetapkan radius dua kilometer sebagai kawasan terlarang.

Khoirul mengaku kesulitan memantau pergerakan penduduk di sekitar puncak. Sebab, walaupun jalan utama sudah disterilkan, terdapat banyak jalan tikus di kawasan hutan yang dapat diterobos sampai mendekati kawah. Warga biasanya nekat ke puncak untuk mencari pakan ternak. "Peralatan kamera CCTV kami di sana rusak," kata Khoirul.

Untuk mencegah masuknya penduduk, polisi dan tentara memperketat penjagaan di jalur masuk ke zona bahaya. Komandan Komando Distrik Militer 0809 Kediri Letnan Kolonel Infanteri Heriyadi mengatakan telah mengerahkan 280 personel untuk mengawasi akses jalan menuju zona terlarang. Mereka sigap mencegah bila ada warga yang berniat naik ke puncak. "Kami minta masyarakat mematuhi larangan petugas," kata Heriyadi saat memantau aktivitas Kelud di pos pemantauan di Desa Sugihwaras.




HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler:
Colek Keluarga Jokowi-Ahok, Bumerang Ani Yudhoyono
Jokowi Datangi Kampung Deret, Seorang Ibu Mengeluh
Tim Pemburu Koruptor Kejar Eddy Tansil




Berita terkait

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.

Baca Selengkapnya

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

Polda Jawa Timur Tangkap Seorang Polwan Terindikasi Radikalisme

27 Mei 2019

Polda Jawa Timur Tangkap Seorang Polwan Terindikasi Radikalisme

Kepolisian Daerah Jawa Timur mengamankan seorang perempuan berinisial NOS yang merupakan anggota polisi wanita atau polwan Polda Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Penyelundupan Bayi Komodo Lewat Perdagangan Online

29 Maret 2019

Polisi Ungkap Penyelundupan Bayi Komodo Lewat Perdagangan Online

Polda Jawa Timur mengungkap perdagangan puluhan satwa dilindungi, termasuk komodo, secara online

Baca Selengkapnya

BAP Vanessa Angel Diributkan, Polisi Tantang Pengacaranya

27 Februari 2019

BAP Vanessa Angel Diributkan, Polisi Tantang Pengacaranya

Kabid Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung enggan menanggapi kuasa hukum Vanessa Angel yang mempermasalahkan BAP kliennya.

Baca Selengkapnya

Polisi: Status Vanessa Angel dan Avriellya Shaqqila Bisa Berubah

7 Januari 2019

Polisi: Status Vanessa Angel dan Avriellya Shaqqila Bisa Berubah

Polda Jawa Timur menyatakan bahwa pria pemesan Vanessa Angel di Surabaya adalah pengusaha tambang asal Lumajang berinisial R.

Baca Selengkapnya

Dua Muncikari Kasus Vanessa Angel Berbagi Kerja, Berikut Tugasnya

7 Januari 2019

Dua Muncikari Kasus Vanessa Angel Berbagi Kerja, Berikut Tugasnya

Muncikari Tantri menawarkan jasa layanan seksnya melalui media sosial dan aplikasi perpesanan WhatsApp. Tarif jasa seksnya Rp 25-80 juta.

Baca Selengkapnya

Polda Jawa Timur Sita Akun Instagram Musisi Ahmad Dhani

17 November 2018

Polda Jawa Timur Sita Akun Instagram Musisi Ahmad Dhani

Dengan disitanya akun Instagram Ahmad Dhani, sejumlah alat bukti yang dibutuhkan penyidik telah lengkap.

Baca Selengkapnya