Daerah Terisolir Belum Dapat Jatah Dokter

Reporter

Editor

Minggu, 16 Januari 2005 12:33 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh: Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengaku belum bisa maksimal mengirimkan dokter ke daerah-daerah gempa bumi dan tsunami yang letaknya terisolir, meski Depkes kelebihan tenaga dokter yang saat ini mencapai 2.500 orang. "Seperti di Calang, daerahnya masih berbahaya, belum aman," katanya kepada Tempo dan harian Waspada di rumah sakit Zainoel Abisin Banda Aceh Minggu (16/1).Siti juga menyatakan pihaknya sekarang kekurangan perawat. Namun untuk obat-obatan, Depkes telah memiliki stok obat-obatan yang cukup hingga satu tahun ke depan. Mengenai adanya rumah sakit swasta yang memungut biaya bagi korban gempa bumi dan tsunami, pemerintah akan mengganti biaya tersebut. "Seluruh korban tsunami tidak dipungut biaya pengobatan, pemerintah menggratiskan mereka," kata Siti.Sementara itu, mengenai penyakit menular, Siti mengatakan pemerintah telah mengantisipasi hal ini dari hari pertama setelah gempa bumi dan tsunami. Pemerintah sudah megirimkan ahli-ahli dari WHO ataupun dari Depkes.Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dr. Mulya Hasmi, mengatakan pihaknya telah memasukkan dokter-dokter ke daerah-daerah yang terkena gempa bumi dan tsunami yang terisolir. Ia mengaku telah bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia dan unit kesehatan dari TNI Angkatan Darat. Lambatnya penempatan dokter-dokter di daerah-daerah seperti Calang, Aceh Jaya karena masalah transportasi. Hingga yang diutamakan dokter-dokter dari TNI. "Kalaupun ada, dokter dari Depkes akan diberi ke TNI dan mereka yang akan mendistribusikan," ujarnya.Ketika ditanya intrsuksi dari Wakil Gubernur NAD untuk membuka rumah sakit umum di tingkat kabupaten, Mulya mengatakan pemerintah akan segera membuka secara bertahap. Untuk jumlahnya sendiri, sampai saat ini ia belum mengetahui berapa banyak rumah sakit umum yang siap dibuka. Menkes datang ke Aceh kemarin malam untuk melihat perkembangan penanganan kesehatan di Aceh pasca gempa bumi dan tsunami. Hari ini, ia mengumpulkan seluruh kepala dinas di tingkat kabupaten dan kotamadya. Menkes juga menyempatkan melihat Rumah Sakit Zainoel Abidin yang telah beroperasi beberapa hari lalu, meski hanya beberapa menit. Menteri harus mengejar pesawat kembali ke Jakarta pada sukul 11.20 WIBPoernamo Gontha Ridho

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

15 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

5 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

6 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

6 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

6 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

7 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

8 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

8 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

8 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya