Bantuan Tak Jua Datang, Nelayan Tegal Nekat Melaut  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 27 Januari 2014 20:45 WIB

Sejumlah nelayan mengangkut keranjang ikan di Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah, (25/7). ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Tegal - Meski musim angin barat diprediksi melanda Laut Jawa hingga Februari mendatang, sebagian nelayan di Kota Tegal, Jawa Tengah, sudah nekat melaut. Sebab, bantuan yang dijanjikan Pemerintah Kota Tegal selama musim paceklik tidak kunjung turun.

“Sebagian nelayan kami sudah melaut. Kebetulan hari ini cuaca sudah normal,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Kota Tegal, Mahmud Effendi, Senin, 27 Januari 2014.

Mahmud mengatakan sejak pekan lalu sekitar 200 dari total 800 kapal nelayan di Kota Tegal sudah melaut. Demi urusan perut, mereka tidak menghiraukan bendera hitam yang dikibarkan Kantor Syahbandar di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kota Tegal.

Awal Januari lalu, Wali Kota Tegal Ikmal Jaya menjanjikan bantuan berupa 50 ton beras untuk keluarga nelayan selama cuaca buruk melanda Laut Jawa. Namun bantuan yang dinanti-nanti nelayan itu tak kunjung tiba. Sedangkan nelayan tidak punya mata pencaharian lain.

Menurut Mahmud, HNSI sudah dua kali mengajukan permohonan bantuan selama 2013. Namun dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, bantuan itu biasanya baru datang setelah memasuki Februari. “Padahal paceklik nelayan itu selama Desember hingga Januari,” ujarnya. Sedangkan pada Februari, sebagian besar nelayan sudah berani mengarungi laut karena cuaca sudah tidak terlalu ekstrem dibanding dua bulan sebelumnya.

Kepala Kantor Syahbandar Kota Tegal, Benny Wahyu, mengatakan bendera hitam baru diturunkan Ahad, 26 Januari 2014. Bendera peringatan agar nelayan tidak melaut itu dikibarkan sejak Kamis dua pekan lalu. Selama bendera itu berkibar, Syahbandar tidak menerbitkan surat persetujuan berlayar (SPB).

“Selama 12 hari bendera itu berkibar, ada 603 kapal yang minta SPB tapi tidak kami layani. Karena kemarin risiko melaut masih sangat tinggi,” kata Benny, Senin, 27 Januari 2014.

Ihwal bantuan bagi nelayan yang tidak kunjung turun, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tegal Joko Sukur Baharudin mengatakan instansinya masih melakukan pendataan. “Kalau data calon penerima sudah jelas, by name by address, bantuan segera disalurkan," kata Joko.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

7 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

10 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

10 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

14 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

15 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

21 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

25 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

33 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

43 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

45 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya