Warga membawa barang miliknya melintasi banjir ketika akan mengungsi ke tempat yang lebih aman di Wenang, Manado, Sulawesi Utara(15/1). Banjir yang datang pada hari Rabu menbuat ribuan warga mengungsi ANTARA/Fiqman Sunandar/ed/Spt/14.
TEMPO.CO, Manado - Ada yang menarik dalam upaya pemulihan Kota Manado, Sulawesi Utara, yang porak-poranda akibat diterjang banjir bandang. Saat kebanyakan warga Manado menderita dan terpaksa hanya memakan nasi dengan lauk mie instan, para pegawai negeri sipil Pemerintah Kota Manado yang bertugas di posko penanggulangan banjir justru mendapat jatah makan nasi padang komplet.
Terpantau Tempo di posko yang berada di lantai 2 kantor Wali Kota Manado, para PNS yang berjaga di lokasi yang dipenuhi dengan dus-dus bantuan mie instan tersebut memakan nasi padang dengan menu lengkap, plus satu buah pisang.
Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan kondisi warga di posko pengungsian yang hanya mengkonsumsi nasi putih dan mie instan, yang ironisnya berasal dari kantor Pemkot Manado tersebut.
"Memang kami setiap hari masih makan nasi dan mie. Kalaupun ada makanan lauk, itu karena dibawa oleh saudara atau tetangga yang tak kena banjir," kata Marnii Taha, korban banjir di Kecamatan Tikala, Senin sore, 27 Januari 2014.
Adapun Sekretaris Kota Manado Haefrey Sendoh mengatakan Pemerintah Kota Manado menyediakan makanan siap saji berupa nasi ayam dan sayur di posko penanggulangan banjir. Menurut Sendoh, nasi ayam dan sayur itu diberikan kepada korban banjir, namun harus diambil oleh camat atau lurah setempat.
"Makanan dus yang ada di posko penanggulangan bencana itu bukan milik PNS tapi akan dibagikan ke masyarakat korban banjir," tukas Sendoh. "Kalau ada PNS yang makan nasi ayam mungkin itu mereka beli sendiri".