Banjir, Pengusaha Angkutan Rugi Rp 20 M per Hari  

Reporter

Jumat, 24 Januari 2014 04:13 WIB

Supir truk pengangkut barang dari arah Jakarta keluar dari kendaraannya yang terjebak macet di ruas jalur Pantura, Pamanukan, Subang, Jawa Barat, (22/1). Kemacetan terjadi akibat banjir di kawasan Pamanukan. TEMPO/Aditya Herlambang

TEMPO.CO , Bandung:Ketua Organda Jawa Barat Aldo Fantinus Wiyana mengungkapkan, banjir yang melanda sejumlah kawasan di Jawa Barat memaksa pengusaha angkutan mengandangkan kendaraannya. "Kalau kita lihat, mobil yang dikandangkan, enggak beroperasi itu 50 persennya," kata dia pada Tempo, Kamis, 23 Januari 2014.

Menurut dia, kendaraan yang dikandangkan berupa truk hingga bis angkutan umum menembus 5 ribu unit. Kerugian yang ditanggung pelaku bisnis angkutan di Jawa Barat, akumulasinya bisa menembus Rp 20 miliar per hari terhitung sejak Sabtu, 18 Januari 2014, sejak jalur Pantura putus akibat banjir.

Aldo mengatakan, mayoritas kendaraan angkutan yang masuk kandang itu yang melintasi daerah banjir seperti Indramayu, Karawang, Subang, serta sejumlah titik banjir di daerah selatan Jawa Barat.

Aldo mengatakan pengusaha sengaja memilih mengandangkan kendaraannya untuk menekan kerugian lebih besar. Kondisi banjir saat ini memicu turunnya minat calon penumpang untuk naik angkutan bis. Rute dan waktu tempuh jadi tidak pasti untuk menghindari daerah banjir, hingga berpotensi mempercepat kerusakan suku cadang kendaraan.

Dia mencontohkan, isian penumpang angkutan umum misalnya saat ini anjlok separuhnya. Rata-rata isian penumpang angkutan umum kini menembus 30 persen. Salah satunya dipicu oleh beralihnya penumpang menggunakan angkutan kereta api. Waktu tempuh rute kendaraan saat ini melonjak hingga 3 kali lipat.

Aldo mengatakan, kerugian yang ditanggung pengusaha angkutan pada kondisi banjir tahun ini lebih parah dibandingkan sebelumnya. Dia mencontohkan, banjir tahun lalu misalnya, kendaraan yang dikandangkan hanya seperempatnya. "Sekarang tidak jelas penanganannya karena infrastrukturkita sudah jelek, ditambah banjir saat ini parah. Pelaku usaha angkutan darat yang terpukul," kata dia.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik membenarkan banyaknya pengusaha angkutan yang memilih mengandangkan kendaraannya. "Kebanyakan angkutan barang, karena cost-nya tinggi mereka tidak melakukan perjalanan. Mereka sudah tahu ada banjir, menghadapi itu angkutan sementara berhenti dulu," kata dia pada Tempo, Kamis.

AHMAD FIKRI

Berita lain:

Ani Yudhoyono Minta Maaf di Instagram

Empat Petugas Busway Cabuli Penumpang

Buron BLBI Adrian Kiki Tiba di Kejaksaan Agung

Di Mata Najwa, Mega Mengaku Suka Bersiul My Way

Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar?









Advertising
Advertising

Berita terkait

Jelang Arus Mudik Jalur Pantura Timur Rawan Banjir, MTI Usulkan Opsi Kereta Api

38 hari lalu

Jelang Arus Mudik Jalur Pantura Timur Rawan Banjir, MTI Usulkan Opsi Kereta Api

Pemerintah harus mengantisipasi banjir di Pantura timur jelang arus mudik lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Pertamina Tambah Stok LPG 3 Kg untuk Pantura, Kapal Pengangkut Sudah Bisa Sandar

40 hari lalu

Pertamina Tambah Stok LPG 3 Kg untuk Pantura, Kapal Pengangkut Sudah Bisa Sandar

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng & DIY) mencatat selama periode Maret 2024 telah menambah stok LPG 3 kilogram (Kg) hingga 394 ribu tabung untuk wilayah terdampak cuaca ekstrem.

Baca Selengkapnya

Banjir Pantura, Akses Demak ke Kudus Terputus Akibat Tanggul Jebol

46 hari lalu

Banjir Pantura, Akses Demak ke Kudus Terputus Akibat Tanggul Jebol

Banjir pantura mengakibatkan sebuah tanggul sungai terputus dan berdampak pada terputusnya akses jalan dari Kabupaten Demak menuju Kudus.

Baca Selengkapnya

Jalur Pantura Demak-Kudus Kembali Direndam Banjir, Lalu Lintas Lumpuh

46 hari lalu

Jalur Pantura Demak-Kudus Kembali Direndam Banjir, Lalu Lintas Lumpuh

Banjir dipicu tanggul sungai di perbatasan Kabupaten Demak dengan Kudus yang tak mampu menampung debit air.

Baca Selengkapnya

Bencana Hidrometeorologi Pantura, BNPB Segera Operasi Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Bencana Hidrometeorologi Pantura, BNPB Segera Operasi Modifikasi Cuaca

Mulai besok BNPB segera gelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca Jilid 2 untuk cegah bencana hidrometeorologi atau banjir di Pantura, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

BNPB Laporkan Wilayah Pantura Terdampak Bencana Hidrometeorologi

48 hari lalu

BNPB Laporkan Wilayah Pantura Terdampak Bencana Hidrometeorologi

Sedikitnya 10 kota dan kabupaten di wilayah Pantura terendam banjir. Akibat bencana hidrometeorologi.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Naik, Padi Siap Panen Petani Demak Hancur Diterjang Banjir

29 Februari 2024

Harga Beras Naik, Padi Siap Panen Petani Demak Hancur Diterjang Banjir

Petani Demak harusnya menikmati kondisi harga beras yang naik. Namun padi mereka hancur diterjang. Padahal sudah siap dipanen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

12 Januari 2024

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

Berita terkini: Prabowo dianggap tiba-tiba peduli banjir Pantura, solusi yang ditawarkan Ganjar untuk persoalan petani tebu.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Heran Prabowo Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura

12 Januari 2024

Koalisi Masyarakat Sipil Heran Prabowo Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura

Koalisi masyarakat sipil Maleh Dadi Segoro (MDS) mempertanyakan Prabowo Subianto yang tiba-tiba menunjukkan perhatian pada banjir rob Pantura.

Baca Selengkapnya

Menilik Janji Kampanye Ganjar Pranowo untuk Atasi Banjir Semarang dan Jawa Tengah

3 Januari 2023

Menilik Janji Kampanye Ganjar Pranowo untuk Atasi Banjir Semarang dan Jawa Tengah

Saat Ganjar Pranowo berkampanye Pilgub Jawa Tengah 2018-2023, dia menjanjikan akan melakukan penanganan banjir rob di Semarang secara tuntas.

Baca Selengkapnya