Kejaksaan Agung Ragukan Pengakuan Yudi Setiawan  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 23 Januari 2014 20:09 WIB

Direktur PT Cipta Inti Parmindo dan PT Cipta Terang Abadi, Yudi Setiawan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Banjarmasin - Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan, Mahfud Mannan, mengatakan keterangan Yudi Setiawan, bekas direktur utama PT Cipta Inti Parmindo, soal pemberian sejumlah uang ke mantan petinggi Kejaksaan Agung berinisial D perlu dibuktikan kebenarannya. Tudingan Yudi, kata Mahfud, tidak berdasar karena tidak didukung dua alat bukti.

"Kami harus melakukan klarifikasi kasus dulu. Adakah dua alat bukti yang mendasari ucapannya itu, ini penting untuk menyidik suatu kasus. Banyak sekali laporan seperti itu yang tidak didasari bukti-bukti," kata Mahfud Mannan saat ditemui di gedung Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan, Kamis, 23 Januari 2014.

Disinggung soal tim Kejaksaan yang tidak pernah menghadirkan Yudi Setiawan baik sebagai saksi maupun tersangka kasus kredit fiktif Bank Jatim senilai Rp 52,3 miliar, Mahfud enggan menjelaskan dengan detail. Alasannya, dia harus berkoordinasi dengan penyidik tindak pidana khusus. Hanya, Mahfud menegaskan, aparat Kejaksaan yang terbukti bermain kasus dan menerima gratifikasi terancam dipecat.

Ia mengakui masih banyak ditemukan jaksa yang melakukan penyalahgunaan wewenang. Ia mengatakan Kejaksaan tengah menyusun aturan main untuk meminimalisasi penyalahgunaan jabatan jaksa. "Jika ditemukan jaksa menerima gratifikasi dan suap, saya mempertimbangkan untuk dipidanakan dan dipecat dengan sangkaan korupsi," Mahfud menegaskan.

Dalam soal kasus kredit fiktif Bank Jatim, Yudi Setiawan mengatakan bekas petinggi Kejaksaan Agung berinisial D dan anggota Bareskrim Polri turut menikmati aliran duit dari penanganan perkara tersebut. Kepada Tempo, Yudi menuturkan uang ditransfer melalui perantara, tidak langsung ke petinggi Kejaksaan tersebut. "Orang kepercayaan itu adalah Onny Hendro Adhiaksono sebagai sepupunya. Dia blantik kasus di Kejaksaan Agung," kata Yudi.

DIANANTA P. SUMEDI



Berita lain:
Megawati Mengaku Sering 'Nonjok' Kiemas
Apa Kata Megawati Soal Hubungannya dengan SBY?
Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar?

Berita terkait

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

23 Agustus 2023

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

Kejati Papua Barat sebelumnya telah menahan FKM mantan Sekretaris DPR pada Kamis malam, 27 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

7 Desember 2018

Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya mengusulkan agar pemerintah mengkaji remunerasi bagi kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

12 September 2018

Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

Dua mantan pejabat Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail dan Harry Prihanto, dituduh merugikan negara Rp 10,7 miliar dalam korupsi proyek Jalan Nangka.

Baca Selengkapnya

Kejari Yogya SP3 Kasus Dana Purna Tugas 13 Mantan Anggota DPRD

3 November 2017

Kejari Yogya SP3 Kasus Dana Purna Tugas 13 Mantan Anggota DPRD

Dalam kasus dana purna tugas ini sebanyak 17 anggota DPRD Kota Yogyakarta periode 1999-2004 lainnya sudah menjalani hukuman.

Baca Selengkapnya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Diciduk KPK

25 Oktober 2017

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Diciduk KPK

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Harianto diperiksa penyidik KPK di Polres Nganjuk.

Baca Selengkapnya

Cegah Korupsi di DKI Jakarta, Ini Cara Kerja Dua Tim Khusus KPK

4 Oktober 2017

Cegah Korupsi di DKI Jakarta, Ini Cara Kerja Dua Tim Khusus KPK

Tim koordinasi supervisi bekerja sama dengan perangkat daerah untuk mencegah korupsi di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

OTT di Batubara, Ada Indikasi Terkait Fee Proyek

14 September 2017

OTT di Batubara, Ada Indikasi Terkait Fee Proyek

Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen terjaring dalam OTT KPK. Ia diduga menerima fee proyek.

Baca Selengkapnya

Korupsi Alkes, Bekas Anak Buah Nazaruddin Divonis 3 Tahun Penjara  

13 September 2017

Korupsi Alkes, Bekas Anak Buah Nazaruddin Divonis 3 Tahun Penjara  

Mantan anak buah Nazaruddin, Marisi Matondang, divonis tiga tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Korupsi Buku, Eks Kepala Dinas Pendidikan Jabar Divonis 3 Tahun  

6 September 2017

Korupsi Buku, Eks Kepala Dinas Pendidikan Jabar Divonis 3 Tahun  

Terdakwa pelaku korupsi buku pingsan setelah hakim menjatuhkan vonis hukuman penjara 3 tahun.

Baca Selengkapnya

Dahlan Iskan Bebas, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Ajukan Kasasi  

6 September 2017

Dahlan Iskan Bebas, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Ajukan Kasasi  

Kejaksaan Tinggi Jawa Timur akan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung terkait dengan putusan Pengadilan Tinggi Surabaya yang membebaskan Dahlan Iskan.

Baca Selengkapnya