Adik Ahok Bantah Terima Suap Izin Tambang  

Reporter

Kamis, 23 Januari 2014 18:05 WIB

Kondisi hutan Belitung dengan lubang penambangan timah di Kepulauan Belitung, Provinsi Bangka Belitung. ANTARA/Teresia May

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama membantah telah menerima suap Rp 400 juta dari PT Mulya Artha Jaya Utama untuk mengeluarkan izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Belitung Timur. Bantahan ini buntut dilaporkannya adik kandung Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ini ke Kepolisian Daerah Bangka Belitung.

“Selama menjabat bupati, klien kami tidak pernah meminta uang kepada pihak mana pun, termasuk PT Mulia Artha Jaya Utama, berkaitan izin apa pun, apalagi sampai menjanjikan asal dibayar Rp 400 juta,” kata kuasa hukum Basuri, Fifi Lety Indra, melalui pesan elektornik yang diterima Tempo, Kamis, 23 Januari 2014.

Ia menjelaskan bos PT Mulia Artha Jaya Utama, Hidayat Arsani, pernah menyumbang Rp 250 juta kepada agen travel untuk program sosial umrah masyarakat miskin di Belitung Timur. Namun, karena ada dua IUP-nya yang tidak diperpanjang, uang umroh sumbangan itu oleh PT Mulia Artha Jaya Utama dijadikan sebagai bukti uang yang diminta oleh Basuri untuk mengurus IUP PT Mulia Artha Jaya Utama.

“Sekitar Mei 2013, Bapak Hidayat Arsani bersama Ketua DPRD dan mantan Kapolres Belitung Timur AKBP Edison datang menemui Basuri, yang sedang sakit, dan berencana melakukan investasi di Belitung Timur,” katanya. Hidayat lalu meminta bantuan agar usahanya dapat dibantu.

“Klien kami sempat memberi tahu program umrah bagi masyarakat miskin dan menanyakan apakah Hidayat juga mau menyumbang,” kata Fifi. Saat itu, Hidayat menyatakan akan menyumbang untuk 10 orang atau setara Rp 250 juta. “Tidak ada pembicaraan sumbangan dikaitkan dengan pemberian izin usaha pertambangan.”

Namun ternyata, kata Fifi, Hidayat yang juga Ketua Partai Golkar Bangka Belitung ternyata meminta PT Mulia Artha Jaya Utama agar memberikan sumbangan kepada pihak agen travel yang mengurus umroh tersebut pada Mei tahun lalu sebesar Rp 250 juta.

“Jadi, mengenai penunjukan PT Mulia Artha Jaya Utama oleh Hidayat Arsani adalah masalah pribadi Hidayat Arsani. Logikanya, sumbangan tidak berhubungan dengan pemberian izin IUP,” Fifi menegaskan.

Ia menyatakan jika sumbangan umrah itu dikaitkan dengan pemberian IUP, diduga PT Mulia Artha Jaya Utama melakukan tindak pidana penyuapan dan tipu muslihat untuk memanipulasi bupati. “Setelah izinnya tidak dikabulkan, sumbangan tersebut didalilkan sebagai uang penipuan, sebagaimana disampaikan oleh Dirut PT Mulya Artha Jaya Utama Iwan Arif,” katanya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bangka Belitung Ajun Komisaris Besar Riza Yulianto mengatakan laporan dari PT Mulya Artha Jaya Utama tersebut sudah masuk ke Polda Bangka Belitung dan sedang diselidiki oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum.

“Saat ini baru dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka dari delapan saksi yang diperiksa,” katanya.




SERVIO MARANDA

Berita Terpopuler

Disebut Capres Banjir, Jokowi: Masa Bodoh!

Risma Temukan 2 Karung Duit di Kebun Binatang Surabaya

Akun Instagram Ani Yudhoyono Terpopuler di Dunia

Titik Banjir Hari Ini 22 Januari 2014

Berita terkait

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

3 hari lalu

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

3 hari lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

3 hari lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

4 hari lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

5 hari lalu

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

5 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

7 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

7 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

8 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya