Sejumlah siswa melakukan aksi kepedulian satwa di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), (21/01). Aksi kepedulian oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 4 Pucang sebagai bentuk keprihatinan atas banyaknya satwa mati di KBS. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan bekerja sama dengan konsulat jenderal beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Cina, dan Jepang, untuk menggarap Kebun Binatang Surabaya.
“Mereka yang menawarkan. Nanti bisa kita sepakati ketentuannya,” kata Risma kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis, 22 Januari 2014.
Bantuan berupa teknis standar pengelolaan kandang, pemberian makanan kepada satwa, dan pelatihan sumber daya manusia. “Konjen Amerika bilang mau menghimpun sumbangan dari orang-orang Amerika yang ada di Indonesia atau luar untuk membantu KBS,” kata Risma.
Tidak ada kompensasi kepada pihak-pihak yang memberikan bantuan. Seluruh bentuk bantuan itu, kata Risma, murni dari penawaran pihak asing, bukan permintaan Pemerintah Kota Surabaya.
Selain pihak asing, Pemerintah Kota Surabaya juga akan bekerja sama dengan Universitas Airlangga sebagai tim independen. Tim akan mengevaluasi secara rinci soal penataan sumber daya manusia. Misalnya, karyawan yang senior dapat diangkat menjadi penyelia atau lainnya. KBS akan merekrut tenaga yang lebih muda dan terampil. “Sehari-harinya akan dibantu Unair,” kata Risma.