TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan isu yang menjadi perhatian publik dan media massa saat ini adalah masalah korupsi. Dia pun mengklaim paling agresif dalam upaya pemberantasan korupsi. "Sekarang ini, negara kita melaksanakan kampanye antikorupsi yang paling agresif sepanjang sejarah," kata SBY dalam acara penandatanganan komitmen bersama peningkatan akuntabilitas keuangan negara di gedung Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2014.
SBY tak sependapat dengan pandangan yang mengatakan minimnya orang yang terjerat korupsi pada masa lalu menandakan tak ada korupsi saat itu. "Saya katakan salah," ucapnya. "Yang betul adalah gerakan pemberantasan korupsi besar-besaran sekarang ini boleh dikata tidak ada satu pun yang kebal, yang bisa tidak tersentuh tangan-tangan hukum."
Dengan demikian, kata SBY, makin banyak yang terjerat hukum lantaran kasus korupsi. "Makin menunjukkan bahwa negara serius, negara bersungguh-sungguh untuk membuat sistem ini makin baik," ujar mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ini.
Dia mengakui upaya pemberantasan korupsi secara agresif ini berbiaya mahal dan menimbulkan sejumlah efek. Misalnya, munculnya keraguan dari sejumlah pejabat untuk meneken proyek-proyek yang menggunakan anggaran negara dan keraguan mereka dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan keuangan negara. "Tentu ini juga tidak baik."
Karena itu, menurut SBY, diperlukan sebuah kerja sama antara pemerintah dan aparat penegak hukum agar tak ada kekeliruan dalam menggunakan anggaran negara. Termasuk kerja sama antara pemerintah dengan lembaga audit, seperti BPK dan BPKP.
Dia mengatakan rakyat ingin korupsi segera diberantas. "Tapi jangan sampai jalan pemerintah pusat dan daerah terganggu dengan ketakutan menggunakan anggaran," ujar SBY. "Harus ada kerja sama yang baik agar kedua hal itu dapat kita capai."
PRIHANDOKO
Berita lainnya:
Akun Instagram Ani Yudhoyono Terpopuler di Dunia
Tingkah Polah 3 Ibu Negara Dunia di Instagram
Marcos Lopes, Bintang Muda Manchester City
Perang Antikorupsi, Pengacara Cina Justru Dibui
Jokowi ke Tebet, Warga: Ingin Lihat Pak Jokowi
Berita terkait
Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
1 hari lalu
Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden
Baca SelengkapnyaBeredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah
2 hari lalu
Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan
3 hari lalu
KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu
4 hari lalu
KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
4 hari lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaProfil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah
4 hari lalu
PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.
Baca SelengkapnyaSidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini
4 hari lalu
Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.
Baca SelengkapnyaEkuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden
5 hari lalu
Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.
Baca SelengkapnyaKPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi
5 hari lalu
Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.
Baca SelengkapnyaBeredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK
6 hari lalu
Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.
Baca Selengkapnya