Ilustrasi nelayan melaut pada saat cuaca buruk. ANTARA/Dedhez Anggara
TEMPO.CO, Pangkalpinang - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bangka Belitung Huzarni Rani mengingatkan perusahaan pelayaran, termasuk para nelayan, agar menghentikan aktivitasnya karena cuaca yang buruk. “Kami minta agar peringatan ini dipatuhi,” katanya kepada Tempo, Rabu, 22 Januari 2014.
Gelombang tinggi di perairan Bangka Belitung juga mengharuskan Dinas Perhubungan untuk sementara menutup rute pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok–Palembang. Demikian pula rute Pelabuhan Pangkal Balam Bangkok-Pelabuhan Tanjung Pandan Belitung.
Huzarni menegaskan, peringatan dikeluarkan karena Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah menyebarluaskan prakiraannya berkaitan dengan buruknya kondisi cuaca di perairan Bangka Belitung. Apalagi, gelombang tinggi disertai angin kencang telah beberapa kali mengakibatkan kapal tenggelam. “Jangan memaksakan diri berlayar, apalagi hanya dengan pertimbangan untung-untungan,” ujarnya.
Menurut Huzaini, BMKG memprediksikan bahwa kondisi cuaca buruk diperkirakan terjadi hingga 25 Januari 2014 dan sejauh ini belum ada tanda-tanda akan berakhir. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Bangka Belitung lebih memilih untuk melarang aktivitas pelayaran maupun nelayan.
Huzaini mengakui terganggunya kegiatan pelayaran mengakibatkan tersendatnya pasokan sembako ke Bangka Belitung. "Untuk sementara, pasokan sembako menggunakan pesawat terbang,” ucapnya. Langkah itu terpaksa dilakukan agar pasokan sembako dari luar pulau tidak terputus, yang bisa mengakibatkan harga sembako di pasaran terus melambung.
Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar
10 Februari 2024
Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar
Menhub Budi Karya Sumadi memastikan arus penumpang pelayaran dari dan menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau berjalan lancar terutama pada masa libur Tahun Baru Imlek 2024.