Polisi Hong Kong Periksa Erwiana di Sragen  

Reporter

Selasa, 21 Januari 2014 15:26 WIB

Sejumlah tenaga kerja asing dari berbagai negara berunjukrasa memprotes penyiksaan terhadap Erwiana Sulistyaningsih, TKW Indonesia, di depan Konsulat Indonesia di Hong Kong (16/1). Kasus Erwiana merupakan kasus terakhir yang menimpa tenaga kerja asing yang bekerja di Hong Kong. AP/Kin Cheung

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Hong Kong melakukan pemeriksaan terhadap Erwiana Sulistyaningsih, tenaga kerja Indonesia asal Ngawi, Jawa Timur. Erwiana sebelumnya mengalami penyiksaan dari majikannya bernama Law.

Pemeriksaan berlangsung Selasa pagi, 21 Januari 2014, sejak pukul 09.30 hingga 12.30 di Rumah Sakit Islam Amal Sehat Sragen, Jawa Tengah, tempat Erwiana dirawat.

“Pemeriksaan dilakukan untuk melengkapi berkas penyidikan terhadap kasus Erwiana,” kata juru bicara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Suhartono.

Kepolisian Hong Kong mengirim empat orang untuk memeriksa Erwiana. Mereka didampingi oleh dua petugas dari Departemen Tenaga Kerja Hong Kong. Perwakilan Indonesia yang mendampingi Erwiana antara lain Direktur Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Kemenakertrans Guntur Witjaksono, Atase Tenaga Kerja Hong Kong Sandra Utami, perwakilan KJRI Hong Kong, dan Polri.

Pemeriksaan meliputi pertanyaan tentang proses keberangkatan Erwiana untuk bekerja di Hong Kong hingga kronologi ia disiksa. Menurut Suhartono, selama proses pemeriksaan, Erwiana dalam kondisi baik. Ia dapat menjawab pertanyaan yang diajukan polisi Hong Kong dengan baik.

Erwiana bekerja di Hong Kong melalui agen resmi di Indonesia. Awalnya, ia dipekerjakan oleh agen di Hong Kong. Selang sebulan bekerja, ia mengaku tak betah dan ingin kabur. Ketika bekerja di rumah Law, ia tak diperlakukan dengan baik. Ia diberi makanan seadanya berupa nasi dan beberapa potong roti. Selain itu, Erwiana mengaku dipaksa terus bekerja dan tidur di gudang tempat penyimpanan barang.

Sang majikan tak menggaji Erwiana selama tujuh bulan bekerja. Ketika melakukan kesalahan kecil, perempuan berusia 22 tahun itu kerap dianiaya oleh majikannya. Mulai dipukuli tangan, kaki, hingga seluruh tubuh menggunakan benda-benda tumpul. Erwiana juga mengaku sang majikan pernah menyedot mulutnya menggunakan vacum cleaner. Berkali-kali mengadu ke agen, Erwiana tak mendapat tanggapan. Ia justru disarankan terus bekerja di tempat Law.

Saat ini, tim dari kepolisian Hong Kong masih berada di Polres Sragen, Jawa Tengah, untuk melengkapi berkas pemeriksaan, termasuk memeriksa kondisi kesehatan Erwiana. Adapun sang majikan hari ini berhasil dicokok oleh kepolisian Hong Kong di bandara saat akan kabur ke Thailand.

NURUL MAHMUDAH




Topik terhangat:
Banjir Jakarta | Buku SBY vs Anas | Banjir Bandang Manado | BBM Akil Mochtar | Anas Ditahan




Berita Terpopuler
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Jokowi Rembuk Banjir di Katulampa, Ini Hasilnya
Seberapa Kaya Sutan Bhatoegana?
Geram Ahok Soal Molornya APBD DKI

TKI

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

14 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

9 Desember 2023

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.

Baca Selengkapnya

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

28 November 2023

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

24 November 2023

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

11 November 2023

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

Sudah bayar Rp 60 juta gagal jadi TKI di Jepang gara-gara visa turis ditolak di Imigrasi. Ada yang berhasil, ada banyak juga yang gagal.

Baca Selengkapnya