Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dikawal keluar mobil tahanan oleh petugas keamanan saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung Komisi pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta (17/1). Pemeriksaan ini merupakan yang pertama setelah anas resmi ditahan pekan lalu dalam kasus dugaan korupsi aliran dana mega proyek Hambalang. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menyerang tindakan pengurus partai itu yang memecat sejumlah sahabatnya. Dia menyerang partai yang kini dipimpin Susilo bambang Yudhoyono sebagai ketua umum melalui media sosial Twitter.
Menurut Anas, alasan pemecatan karena sejumlah sahabatnya melanggar pakta integritas terlalu dibuat-buat. "@G_paseksuardika dipecat sbg anggota Demokrat dan diganti DPR. #sadismepolitik," cuit Anas melalui akun Twitter @anasurbaningrum, Selasa, 21 Januari 2014. (Lihat FOTO: Rapat Terakhir I Gede Pasek di Bamus DPR)
Anas menduga pemecatan Pasek karena pengurus partai tidak suka melihat mantan Ketua Komisi Hukum DPR itu dekat dengan dirinya. Anas melihat kader Demokrat yang tak terbuka dekat dengan dirinya tidak dipecat. Anas mengatakan para sahabatnya sering mendapatkan ancaman dari partai.
Secara kinerja, Anas menilai Pasek tak layak dipecat. Pasek dinilai sebagai orang yang bersih dan loyal terhadap partai. Dia mengatakan publik pasti tahu kader Demokrat yang harusnya diberi sanksi. Dia menilai pemecatan ini akibat kegelisahan SBY yang tak mampu meningkatkan elektabilitas partai menjadi 15 persen pada akhir 2013.
"Jadi GPS adlh korban ketidaksukaan & malah kompensasi dr makin merosotnya angka Pak @SBYudhoyono. #sadismepolitik," cuit Anas lagi. Dia yakin Pasek tetap tegar menghadapi sadisme politik atas pemecatan dirinya. Pasek diharapkan membela martabat dan hak pribadi atas pemecatan sepihak ini.
Anas juga yakin banyak kader Demokrat yang mendukung Pasek diam-diam. Pasek, katanya, juga mendapatkan dukungan dari yang berakal sehat dan bersikap waras. "Selamat berjuang, sahabatku @G_paseksuardika, KARMA sedang berjalan mencari alamatnya sendiri-sendiri. #sadismepolitik," ujar Anas.(baca:Pemilu Sudah Dekat, Demokrat Malah Pecat Pengurus )
Anas ditahan KPK terkait kasus korupsi proyek pembangunan Hambalang, Jumat, 10 Januari 2014. Sepekan setelah ditahan, Anas berkicau di Twitter mengomentari Dahlan Iskan. Akun @AnasUrbaningrum dikelola oleh tim admin dan twit dengan tanda *abah berasal dari Anas.