Korban Banjir Pamanukan Perlu Bantuan

Reporter

Selasa, 21 Januari 2014 06:57 WIB

Ilustrasi banjir. REUTERS/Enny Nuraheni

TEMPO.CO, Subang - Warga korban banjir di kecamatan Pamanukan, Subang mengeluhkan kurangnya bantuan di lokasi pengungsian. Bantuan yang mereka butuhkan adalah bahan makanan, obat-obatan, alas tidur dan selimut.


Kokom Komalasari, 32 tahun, warga Desa Rancahilir ini mengaku membutuhkan obat-obatan untuk memenuhi keperluannya di lokasi penampungan. "Kami tidak punya obat-obatan, makanan juga," ujar Kokom saat di temui Tempo, di Pamanukan, Kabupaten Subang, Senin sore, 20 Januari 2014.

Menurutnya beberapa bantuan sudah berdatangan. Namun, belum masih belum memenuhi keperluan dan penyebarannya belum merata.


Sementara, Karyadi, warga Desa Mulyasari kecamatan Pamanukan mengaku belum ada bantuan yang dikirim ke lokasi pengungsian. "Warga makan seadanya, dari swadaya warga saja. Bantuan belum ada yang masuk," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Besar Chiko Ardiwiatto mengatakan pihaknya sudah menyalurkan bantuan pada korban banjir di Pamanukan. "Alhamdulillah sudah dapat bantuan back up dari Polda Jabar, dibantu TNI, PAM SWAKARSA, BASARNAS dan yang lainnya," ujarnya saat ditemui Tempo di Pamanukan, Subang, Senin, 20 Januari 2014.

Chiko menjelaskan, jumlah pengungsi banjir mencapai 15 ribu jiwa dan sudah ditempatkan di beberapa lokasi yang tidak terkena banjir seperti mesjid, kecamatan, sekolah, dan gereja. Beberapa wilayah pengungsian ada yang sudah dilegalkan, namun ada juga yang dipakai masyarakat dengan sendirinya untuk tempat penampungan. Sehingga ada juga lokasi pengungsi yang belum terdata.

"Mungkin ada kekurangtahuan pihak setempat kalau di situ ada pengungsian," tambahnya.

Dibandingkan dua hari sebelumnya, Senin, 20 Januari 2014, kondisi kawasan banjir Pamanukan sudah mulai agak surut. "Arus lalu lintas sudah mulai bisa ditembus oleh kendaraan besar satu per satu, sementara kendaraan kecil masih dialihkan lewat jalan alternatif," ujar Chiko.

Dari pantauan Tempo, air masih menggenang di jalan dan rumah penduduk dari kecamatan Tambakdahan hingga Desa Rancasari kecamatan Pamanukan. Air menggenang di sekitar Pamanukan sepanjang 8 kilometer. Ketinggian air bervariasi, mulai dari betis hingga pinggang orang dewasa. Di ruas jalan Pamanukan-Pantura dipasang tali untuk membantu warga yang akan menyebrang arus banjir yang deras tersebut. TNI - Polri berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi tersebut.

Tingginya curah hujan sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan Sungai Cipunagara, Cigadung dan Ciasem meluap hingga tanggulnya jebol yang mengakibatkan banjir di 12 kecamatan di kabupaten Subang. Di antaranya, Pamanukan, Ciasem, Pagaden, Pusakanagara, Patokbeusi, Compreng, Tambakdahan, Blanakan, Pusakajaya, Legon Kulon, Binong, dan Pabuaran. Kecamatan Pamanukan merupakan daerah yang terkena banjir paliing parah hingga dua meter.

RISANTI

Berita terkait

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

5 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

22 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya