PB HMI: Berantas Korupsi KPK Jangan Pandang Bulu

Reporter

Minggu, 19 Januari 2014 20:12 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus anggota Presidium KAHMI Anas Urbaningrum, dalam acara pelantikan Majelis Nasional Himpunan Mahasiswa Islam di Jakarta, Selasa (5/2).TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Surabaya--Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Arief Rosyid Hasan mendesak Komisi Pemberantasan korupsi mengusut tuntas semua kasus korupsi. Arief meminta KPK tidak hanya fokus pada perkara yang sedang menimpa seniornya, Anas Urbaningrum.

"KPK jangan pandang bulu. Meskipun presiden, wakil presiden atau anak presiden sekalipun jika terindikasi korupsi ya harus segera diperiksa dan ditahan,” kata Arief usai melantik Badan Koordinasi (Badko) HMI Jawa Timur di Hotel Bandara, Sidoarjo, Ahad, 19 Januari 2014.

Arief mengutip statement Anas bahwa sikap kooperatifnya bersedia memenuhi panggilan KPK untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Dengan statement itu Arief yakin Anas bisa membongkar kasus Hambalang. “Kanda Anas bilang akan memperjuangkan kebenaran dan keadilan,” kata Arief.

Pernyataan Anas itulah, kata Arief, yang membuat semua kader HMI mendukung. Selain itu, menurut dia, semua kader HMI turut memberi suport Anas secara moril. “Teman-teman kader HMI mendoakan kanda Anas bersabar,” kata dia.


Arief mengaku telah bertemu Anas di rumahnya, beberapa saat sebelum dia mendatangi gedung KPK yang berujung pada penahanan itu. Menurut Arief, Anas berpesan pada dirinya agar HMI tidak ikut-ikut. "Kanda Anas meminta HMI tidak ikut-ikut dalam kasus yang sedang beliau hadapi," kata Arief.

Ketua Badko HMI Jawa Timur Khoirul Anam mempertanyakan proses penyidikan KPK terhadap kasus-kasus korupsi lain yang sampai saat ini tak kunjung beres, seperti kasus bail out Bank Century dan kasus megaproyek Hambalang yang menyeret banyak tokoh politik.

Menurut Khoirul, bila KPK benar-benar ingin menuntaskan kasus korupsi yang ada di bangsa ini, maka harus diberantas sampai ke akar-akarnya. “Untuk kasus Hambalang, kawan-kawan HMI sudah membuat tim investigasi untuk menyelidikinya, supaya bisa terungkap semua oknum-oknum yang tak bertanggung jawab tersebut,” kata Khoirul.

M. SYARRAFAH

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

3 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

6 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

9 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

12 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

13 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

15 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

15 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

17 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

19 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya