Beda Peminum dan Pemabuk Versi Shaggydog

Reporter

Sabtu, 18 Januari 2014 08:48 WIB

Aksi panggung grup band asal Yogyakarta Shaggydog dalam pagelaran Djakarta Artmosphere 2012 yang berlangsung di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, Sabtu (10/11). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Shaggydog, grup band asal Yogyakarta itu terbentuk di Sayidan pada 1997. Kampung padat penduduk di tepi Kali Code di sebelah timur Malioboro dikenal memiliki lingkungan yang keras.

"Lingkungan saya memang peminum," kata Bandizt, bassis Shaggydog, yang besar dan tumbuh di kampung itu, Kamis 16 Januari 2014 malam.

Tak hanya Bandizt, sebagian besar personel grup band yang menjuluki model bermusiknya dengan nama "Doggy Stylee" itu juga besar di tempat ini. Tak heran, sebagian di antara mereka pun akrab dengan minuman keras, khususnya lapen, minuman keras khas Yogyakarta.

Richard Bernado, gitaris Shaggydog, mengatakan kebiasaan meminum lapen atau minuman beralkohol lain telah jauh berkurang dibanding dulu, ketika mula-mula terbentuk. Bahkan kini, kebiasaan minum lapen bisa dibilang berhenti. "Itu dulu," kata dia. Meski demikan, ia tak memungkiri, sesekali, kegiatan minum minuman beralkohol masik berlangsung.

Menurut Bandizt, juga Richard, ada perbedaan tajam antara peminum dan pemabuk. Seorang peminum, kata mereka, cenderung menikmati minuman dari rasa dan kesukaan saja. Tak harus sampai mabuk menikmatinya. Ini jelas berbeda dengan pemabuk. "Apapun minumannya, dicampur apapun diminum, yang penting mabuk," kata Bandizt.

Menurut dia, banyak daerah di Indonesia memiliki minuman keras khas. Asal diolah dan dicampur dengan benar dan sesuai takaran semestinya, ia yakin, masih aman dikonsumsi. Tentang korban jiwa minuman keras oplosan yang ramai diberitakan media, ia menduga, campuran yang dioplos berasal dari bahan berbahaya. "Kalau dicampur obat nyamuk itu memang bahaya," katanya.

Shaggydog kerap menggelar konser di berbagai daerah di Indonesia. Tiap kali usai manggung, seringkali Doggies -sebutan untu fans Shaggydog- datang dan menawarkan minuman keras khas daerah mereka. "Kalau ada (yang membawakan) yang minum," kata Yustinus Satria Hendrawan, drumer Shaggydog yang biasa disapa dengan Yoyo. ANANG ZAKARIA


ANANG_ZAKARIA

Berita terkait

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

6 Desember 2019

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto meminta pemda membuat peraturan daerah atau Perda yang mengatur soal miras atau minuman keras.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

22 November 2019

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

Kepala Dinas UMKM dan Satpol PP Kota Bogor menyisir beberapa kios yang disinyalir menjual miras di sekitar dua taman di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

23 Agustus 2019

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

Kapolda Jawa Barat meminta maaf kepada mahasiswa Papua yang merasa tersinggung atas pemberian dua kardus minuman keras itu.

Baca Selengkapnya

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

23 Agustus 2019

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

Polda Jawa Barat sudah memeriksa polisi yang memberikan miras ke mahasiswa Papua Bandung.

Baca Selengkapnya

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

23 Agustus 2019

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

Propam Polda Jawa Barat mengusut pemberian miras ke mahasiswa Papua oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

23 Agustus 2019

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

Polisi diduga memberikan miras ke Mahasiswa Papua di Bandung.

Baca Selengkapnya

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

23 Agustus 2019

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

Mahasiswa Papua di Bandung marah karena polisi memberikan miras kepada mereka. Pemberian ini dianggap merendahkan.

Baca Selengkapnya

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

28 Juni 2019

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

Ada beberapa jenis Sophia dengan ukuran kecil dan besar dengan kadar alkohol antara 35-40 persen.

Baca Selengkapnya

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

20 Juni 2019

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

Tata niaga minuman tradisional NTT yang mengandung alkohol, Sophia, akan diatur khusus.

Baca Selengkapnya

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

19 Juni 2019

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

"Rencananya ada tiga jenis Sophia yang dihasilkan, tetapi saat ini baru dua."

Baca Selengkapnya