Pasek Sindir Kader Demokrat Korup  

Reporter

Editor

Anton William

Jumat, 17 Januari 2014 20:58 WIB

Ketua Fraksi demokrat Nurhayati Ali Assegaf berjabat tangan dengan Anggota Fraksi Demokrat I Gede Pasek Suardika sebelum mengikuti sidang pleno Fraksi Demokrat di gedung DPR, Jakarta (17/1). TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika menjamin dirinya adalah kader yang berintegritas tinggi. Dia memastikan tak pernah terlibat korupsi. "Saya tak terlibat korupsi SKK Migas dan videotron," kata dia seusai rapat internal Partai Demokrat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 17 Januari 2014.

Pasek resmi diberhentikan sebagai anggota Dewan oleh Partai Demokrat. Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Nurhayati Ali Assegaf, mengatakan Pasek dipecat lantaran sering menyimpang dan melanggar pakta integritas Demokrat.

Ucapan Pasek sekaligus menyindir kelakuan dua petinggi Demokrat yang tersangkut kasus korupsi. Dalam dugaan suap terhadap bekas Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, Komisi Pemberantasan Korupsi mengembangkan kasusn itu hingga menyeret dua anggota Fraksi Demokrat di DPR, yaitu Sutan Bhatoegana dan Tri Yulianto. Komisi juga membidik Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik yang juga menjabat Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat.

Pasek juga menyindir Ketua Harian Demokrat Syariefuddin Hasan. Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta tengah menyidik korupsi yang terjadi di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah yang dipimpin Syarief. Kasus yang diduga merugikan negara Rp 17 miliar itu menyeret putra Syarief, Riefan Avrian. Perusahaan milik Riefan, PT Imaji Media, diduga menggelapkan tender pengadaan papan reklame elektronik yang diadakan Kementerian Koperasi.

Pasek mengatakan dirinya tak tersakiti oleh pemecatan ini. Menurut dia, ada nilai politik yang bisa dipetik dari kejadian ini. "Ini adalah sebuah pembelajaran," kata dia.

Ia juga menyebutkan kasus yang membelit Demokrat ini bisa jadi merupakan karma hasil perbuatan "sengkuni". Istilah "sengkuni" diperkenalkan oleh Anas Urbaningrum, tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang, untuk mengibaratkan tokoh jahat yang mengganggu kinerja bekas Ketua Umum Demokrat itu.

Hukum karma, kata Pasek, berlaku ketika seseorang yang menuding orang lain korupsi sehingga menjadi tertuduh dan istrinya menderita malah kemudian tersangkut kasus korupsi. "Sekarang, mereka dibayar lunas dengan tersangkut suap," kata dia. Pasek mengaku tak akan menyerang balik SBY.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita Terpopuler
Jengkel Dicaci Maki, Ani SBY Sentil Istri Jokowi
Begini Jokowi Menjawab Sentilan Ibu Ani Soal Istrinya
Wawancara Lengkap Angel Lelga di Mata Najwa 1
Loyalis Anas: Pemecatan Pasek Blunder Demokrat

Berita terkait

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

10 Januari 2024

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

16 Juli 2023

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

Anas Urbaningrum kembali terjun ke dunia politik setelah bebas. Gede Pasek sempat singgung hak berserikat.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pernyataan Anas Urbaningrum soal Gantung di Monas

15 Juli 2023

Kilas Balik Pernyataan Anas Urbaningrum soal Gantung di Monas

Anas Urbaningrum, Ketua Umum PKN yang baru, menyinggung pernyataannya soal 'Gantung Anas di Monas'. Berikut kilas balik peristiwanya

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Pasang Target Ini Untuk PKN di Pemilu 2024

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Pasang Target Ini Untuk PKN di Pemilu 2024

Anas Urbaningrum yakin PKN bisa menempatkan kadernya di semua level DPR asalkan memiliki strategi yang tepat untuk menghadapi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

PKN Belum Tentukan Arah Dukungan untuk Pilpres 2024

15 Juli 2023

PKN Belum Tentukan Arah Dukungan untuk Pilpres 2024

PKN baru akan menentukan arah dukungan untuk Pilpres 2024 jika sudah ada pasangan capres dan cawapres definitif.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Pidato di Monas Hari Ini, Bicara Soal Kepentingan Bangsa Sampai Klarifikasi Hambalang

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Akan Pidato di Monas Hari Ini, Bicara Soal Kepentingan Bangsa Sampai Klarifikasi Hambalang

PKN berkeras Anas Urbaningrum tak bersalah dalam kasus korupsi Hambalang.

Baca Selengkapnya

Gede Pasek Suardika Bilang Ingin Mengabdikan Diri Bersihkan Nama Anas Urbaningrum

14 Juli 2023

Gede Pasek Suardika Bilang Ingin Mengabdikan Diri Bersihkan Nama Anas Urbaningrum

Pasek menyebut Anas Urbaningrum merupakan korban kriminalisasi dalam kasus korupsi proyek Hambalang.

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, PKN Baru Akan Tentukan Arah Dukungan Jika Sudah Tahu Siapa Pasangan Capres dan Cawapres

13 Juli 2023

Pilpres 2024, PKN Baru Akan Tentukan Arah Dukungan Jika Sudah Tahu Siapa Pasangan Capres dan Cawapres

PKN menyatakan masih akan fokus dalam menyiapkan caleg mereka, belum akan menentukan arah dukungan untuk Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya