Dalam keterangan pers terkait penyadapan pejabat negara oleh Australia. Presiden SBY juga meminta adanya code of conduct dan guide of principal atas kerja sama-kerja sama yang untuk sementara dihentikan. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh umat Muslim di Indonesia untuk bersama-sama mencegah munculnya kelompok radikal yang berujung pada tindakan terorisme. Semangat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW diharapkan dapat meningkatkan pemahaman umat Muslim tetang ajaran Islam yang penuh kedamaian.
"Cegah pemahaman jihad yang tidak pada tempatnya dan mengatasnamakan Islam," kata SBY dalam peringatan Maulid Nabi di Istana Negara, Rabu, 15 Januari 2014.
SBY meminta umat muslim untuk bersama mencegah terjadinya penyimpangan dan penyesatan ajaran agama. Ia juga meminta agar umat muslim tetap berupaya untuk mencegah munculnya potensi lahirnya konflik antarkeyakinan. "Hindari provokasi yang bisa meruntuhkan," kata SBY.
Ia menyatakan, masyarakat Madinah seharusnya menjadi inspirasi dan panutan dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat Madinah adalah gambaran dan situasi kehidupan bersama yang ideal dan sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad. "Masyarakat yang dibangun atas pondasi tauhid dan aturan hukum yang adil sebagai landasan negara."
Beberapa kelompok teroris kerap memang alibi jihad sebagai pembelaan terhadap tindakan penyerangan kepada kelompok lainnya. Pembenaran atas nama agama ini juga digunakan sebagai cara untuk merekrut anggota yang bahkan bersedia mengorbankan diri demi rencana kelompok tersebut.