Gajah di Lima Kantong Habitat Riau Punah  

Reporter

Jumat, 10 Januari 2014 19:12 WIB

Induk gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Suryani menyusui anaknya Dessy di kandang gajah Taman Marga Satwa Ragunan, Jakarta (10/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Pekanbaru - Keberadaan gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) kian kritis. Dalam kurun waktu kurang dari satu dekade, lima kantong gajah di wilayah Riau punah. Survei yang dilakukan WWF pada 2013 menunjukkan populasi gajah di Riau diperkirakan tersisa 330 ekor, semuanya tersebar di sembilan kantong habitat gajah di berbagai wilayah di Riau.

"Keberadaan gajah Sumatera di Riau kini dalam status kritis," kata juru bicara lembaga World Wildlife Fund (WWF) Program Riau, Syamsidar, kepada Tempo, Jumat, 10 Januari 2013.

Syamsidar mengatakan jumlah gajah saat ini jauh berkurang dibanding pada 2003 lalu yang mencapai 450 ekor. Jadi, sejak sepuluh tahun terakhir, jumlah gajah yang mati mencapai 120 ekor. Pada 2003, terdapat 15 kantong habitat gajah di Riau. Namun, pada 2009 gajah dipastikan punah di lima kantong."Tidak ada kelompok gajah tersisa," ujar dia.

Kelima kantong gajah itu terdapat di Hutan Siabu, Kampar Kiri, sebanyak dua kantong gajah; lalu di Hutan Kuntu, Kampar Kiri, ada dua kantong gajah; dan satu kantong di daerah Hutan Rambah Hilir, Rokan Hulu.

Sementara sembilan kantong gajah sisanya yakni di hutan lindung Mahato Rokan Hulu ada sekitar 15 gajah, dan Koto Tengah ada 15 gajah. Sedangkan di Balairaja, Bengkalis, terdapat 35 ekor gajah. Lalu di Petapahan, Kampar, ada 20 ekor gajah, di Giam Siak Kecil, Bengkalis, ada 20 ekor gajah, di Serangge, Taluk Kuantan ada 50 gajah, dan di Kemayangan ada 5 ekor. Sementara di kawasan Tesso Nilo utara dan tenggara terdapat 200 ekor gajah.

Syamsidar menjelaskan, lima habitat gajah yang lenyap di Riau disebabkan oleh berkurangnya luas hutan alam di Riau, sehingga habitat gajah semakin sempit dan terfragmentasi. Perluasan area hutan tanam industri dan perkebunan kelapa sawit, pembalakan liar, kebakaran hutan, serta pembangunan permukiman menjadi penyebab berkurangnya luas hutan alam.

Parahnya, berdasarkan penelitian, kematian gajah di Riau dilakukan secara sengaja oleh pihak tidak bertanggung jawab. Gajah disebut sebagai hama bagi perkebunan sawit. Dari hasil otopsi yang dilakukan pada bangkai gajah, kebanyakan gajah mati akibat diracun.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya