Dokter Hewan Sebut Evakuasi Gajah Riau Salah

Reporter

Jumat, 10 Januari 2014 03:59 WIB

Warga melihat seekor gajah Sumatera jantan yang ditemukan tewas tak bergading di perkebunan warga Desa Ranto Sabon, Aceh Jaya, (14/7). Gajah Sumatera menjadsi gajah yang dilindungi tetapi masih banyak pemburu yang membunuh gajah ini. FOTO ANTARA/SYAHROL RIZAL

TEMPO.CO, Pekanbaru--Ketua Komisi Kesejahteraan Hewan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Wisnu Wardana menyebutkan kematian gajah di Rokan Hulu Riau menyalahi prosedur. Kuat dugaan gajah mati akibat overdosis. "Saya menduga gajah mati itu akibat kelebihan bius," katanya, saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 Januari 2013.

Seekor induk gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) mati setelah dievakuasi tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau. Induk gajah berusia 20 tahun itu mati di Pusat Pelatihan Gajah Minas, Riau, Rabu malam, 1 Januari 2013 lalu, setelah dievakuasi dari Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Senin, 30 Desember 2013. (Lihat: Induk Gajah Mati Setelah Dievakuasi)

Menurutnya kematian gajah itu tidak harus terjadi, sebab kelebihan bius bisa dinetralkan dengan obat penawar bius itu sendiri. Namun dalam hal ini petugas tidak mengerti dalam melakukan pembiusan.

Wisnu menyayangkan ketidaksiapan petugas dalam melakukan pembiusan. Sebab kata dia, obat bius yang digunakan untuk menangkap gajah di Rokan Hulu merupakan obat keras golongan silasin. Menurutnya penggunaan obat bius ini tidak bisa digunakan semua jenis gajah. Penggunaan obat bius semestinya dibawah pengawasan langsung dokter hewan. "Ada spesifikasi khusus sesui bobot dan usia gajah," kata dia.

Wisnu menyebut penggunaan obat bius melumpuhkan gajah itu dilakukan oleh orang yang tidak memiliki latar belakang soal bius, sehingga mereka tidak tahu takaran dosis yang semestinya digunakan. "Justru yang melakukan bius itu pawang gajah, orang yang sama sekali tidak mengerti soal bius," katanya.

Kata dia, penangkapan dengan cara itu sudah sejak lama dilakukan BBKSDA, pada 2006 lalu, peristiwa kematian gajah saat evakuasi juga pernah terjadi di PLG Balairaja, Duri.

Pihaknya mengaku pernah menawarkan bantuan menyediakan dokter hewan kepada BBKSDA untuk mengawasi evakuasi gajah, namun kata dia BBKSDA tidak menanggapi tawaran itu. "BBKSDA memiliki tim dokter hewan sendiri, tapi tidak diberdayakan saat penangkapan," katanya.

Kepala Bidang Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau membantah anggapan kelebihan dosis penyebab kematian gajah. "Tidak benar itu," kata dia kepada Tempo.

Menurut Zanir, saat ini BBKSDA sudah melakukan otopsi gajah itu untuk mengetahui penyebab kematian gajah. Hasil otopsi kemudian diteliti di Laboratorium Veteriner di Bukittinggi, namun hingga kini BBKSDA belum menerima hasil labor tersebut.

Zanir mengaku, tembak bius yang dilakukan untuk menangkap gajah liar sudah sesuai dengan ketentuan. Hanya saja kata Zanir saat penembakan gajah tersebut mengalami stres dan berpengaruh terhadap fungsi fisiknya. Sebab obat bius yang bereaksi akan mempengaruhi kerja syaraf dan janunt. "Jumlah dosis yang digunakan petugas dilapangan sudah sesuai dengan ketentuan," kata dia.

RIYAN NOFITRA

Baca juga:
Macan Tutul Sukabumi Ditangkap

Seperti Manusia, Simpanse Juga Pilih-pilih Teman

Warga Cilacap Cemas Serangan Macan Tutul

Kelelawar Ini Nyaris Jadi Santapan Kodok

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

2 menit lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

7 menit lalu

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

Kemenkes menyebut tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan 90-95 persen kasus didominasi hipertensi esensial.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

8 menit lalu

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

Kerusuhan di Kaledonia Baru belum reda. Prancis menuduh Azerbaijan mendalangi kerusuhan di sana.

Baca Selengkapnya

Penerapan KRIS dalam BPJS Kesehatan, YLKI: Karpet Merah untuk Industri Asuransi Komersial

9 menit lalu

Penerapan KRIS dalam BPJS Kesehatan, YLKI: Karpet Merah untuk Industri Asuransi Komersial

YLKI menilai penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) menggantikan sistem kelas di BPJS Kesehatan bakal menghadirkan kasta baru

Baca Selengkapnya

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

10 menit lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

10 menit lalu

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

Kerusuhan terjadi di Kaledonia Baru. Berikut profil salah satu negara di Samudera Pasifik yang banyak didiami orang Jawa.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Menjelang Konser Kahitna 2 Tahun Menuju 40

13 menit lalu

Serba-serbi Menjelang Konser Kahitna 2 Tahun Menuju 40

Kahitna akan mengadakan konser 2 Tahun Menuju 40 di JCC Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 17 September 2024

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Oxford United Usai Diakuisisi Erick Thohir: Sempat Terseok hingga Promosi ke Championship Liga Inggris

20 menit lalu

Rekam Jejak Oxford United Usai Diakuisisi Erick Thohir: Sempat Terseok hingga Promosi ke Championship Liga Inggris

Erick Thohir bersama Anindya Bakrie mengakusisi saham mayoritas Oxford United pada 2022.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

21 menit lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

Layanan Starlink sudah Ada di IKN, Tersedia di Area Strategis Kawasan Inti Pemerintahan

23 menit lalu

Layanan Starlink sudah Ada di IKN, Tersedia di Area Strategis Kawasan Inti Pemerintahan

OIKN berkolaborasi dengan Tony Blair Institute Indonesia yang sudah menyediakan beberapa set Starlink Flat High-Performance Kit untuk dipasang di ibu kota baru tersebut

Baca Selengkapnya