Dua Koruptor Pembangunan Tual Ditahan KPK

Reporter

Editor

Selasa, 4 Januari 2005 19:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Pemberantasan Korupsi menahan dua orang terdakwa pengadaan tanah pembangunan Pelabuhan Tual, Maluku Utara yang diduga merugikan negara senilai Rp. 10,8 miliarHarun Let Let, mantan Kepala Bagian Keuangan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Kapten Tarcicius Walla, mantan Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Laut meninggalkan KPK menuju rumah tahanan Salemba, Jakarta Pusat, Selasa(4/1) sekitar pukul 13.30 dengan didampingi kuasa hukumnya.Menurut Petrus Selestinus, salah satu kuasa hukum yang mendampingi kedua terdakwa, menyatakan menolak penahanan terhadap kedua kliennya. Keduanya sangat kooperatif dalam pemeriksaan yang dilakukan penyidik KPK.”Penahanan itu memang wewenang KPK, tapi penahanan ini tidak masuk akal,”kata Petrus Selestinus, Selasa(4/1) usai mendampingi kliennya di KPK.Pimpinan KPK menahan keduanya karena dikuatirkan akan melarikan diri, mempersulit pemeriksaan, dan dikuatirkan akan menghilangkan barang bukti.”Semua barang bukti telah disita KPK, bahkan diserahkan sendiri oleh tersangka,”kata Petrus.Harun Let Let mengenakan pakaian warna biru, sedangkan T. Walla mengenakan kemeja putih ketika meninggalkan kantor KPK. Keduanya dibawa dengan mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi B 2040 BQ dengan dikawal aparat kepolisian. Tersangka yang dilaporkan ke KPK Desember 2004 tidak mau memberikan komentar terhadap penahanannya. Menurut Wakil Ketua KPK Tumpak Hatorangan Pangabean, status keduanya telah benar sebagai terdakwa. Karena kasus ini telah selesai disidik oleh KPK dan saat ini berkas beserta tersangka dan barang bukti telah diserahkan pada penuntut umum. Terhadap upaya pra peradilan yang akan diajukan kuasa hukum kedua tersangka, KPK siap menghadapi. Kasus pengadaan tanah itu terjadi pada tahun 2002 lalu. Pimpinan proyek pengadaan tanah itu, Harun Let Let dan bendaharanya, Tarcicius, membeli tanah Rp 1.000 per meter. Namun, tanah seluas 14,5 hektar untuk perluasan pelabuhan laut itu dijual dengan harga Rp 75 ribu per meter. Padahal, Nilai Jual Obyek Pajak di lokasi itu, tahun 2004 saja hanya Rp 425 per meter. Sehingga, diduga terjadi korupsi dengan kerugian negara Rp 10,8 miliar.Penahanan terhadap kedua tersangka merupakan penahanan kedua yang dilakukan KPK. Sebelumnya, empat minggu yang lalu(7/12) KPK juga telah menahan Abdullah Puteh dalam dugaan mark up pengadaan helikopter jenis Mi-2 asal Rusia oleh Pemerintahan Propinsi Nanggroe Aceh. Sutarto

Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

11 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

17 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

18 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

18 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

18 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

19 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

19 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

20 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

22 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

23 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya