TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur memerintahkan seluruh jajaran kepolisian di wilayahnya untuk mengamankan markas komando lebih ketat. Perintah diberikan menyusul terjadinya ledakan di anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri di Jalan Kertanegara, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis dinihari, 9 Januari 2014. "Kapolda memerintahkan untuk meningkatkan penjagaan, khususnya di markas komando," kata Kepala Sub-Bidang Penerangan Masyarakat Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar Bambang Cahyo Bawono.
Bambang mengatakan, markas komando akan memberlakukan sistem satu pintu pada jam-jam tertentu. "Setiap orang yang akan masuk ke markas akan diperiksa identitasnya serta ditanya untuk kepentingan apa," kata Bambang di Markas Polda Jatim, Kamis siang. Lalu lintas juga akan dibuka-tutup. “Personel juga akan meningkatkan penjagaan," ujarnya.
Seperti diberitakan, bilik anjungan tunai mandiri (ATM) PT Bank Mandiri Tbk di Jalan Kertanegara, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, meledak pada Kamis dinihari, 9 Januari 2014. Bilik mesin ATM itu luluh lantak, kaca bilik berhamburan hingga sekitar 20 meter dari lokasi, dan sebagian serpihan kacanya menyebar ke ruko dan sebuah rumah makan yang berada tidak jauh dari lokasi. Polisi masih belum mengetahui motif ledakan tersebut.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita terkait
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini
8 Agustus 2015
Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.
Baca SelengkapnyaTNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda
9 Mei 2015
Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.
Baca SelengkapnyaDiduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang
8 Mei 2015
Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.
Baca SelengkapnyaKronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei
8 Mei 2015
Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.
Baca SelengkapnyaUpaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei
8 Mei 2015
Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.
Baca SelengkapnyaKasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih
8 Mei 2015
Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.
Baca SelengkapnyaKasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan
8 Mei 2015
Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.
Baca SelengkapnyaBiro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei
8 Mei 2015
Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.
Baca SelengkapnyaHamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum
7 Mei 2015
ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.
Baca SelengkapnyaWNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur
7 Mei 2015
Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.
Baca Selengkapnya