Singa Dibunuh Agar KB Surabaya Mudah Dikuasai  

Reporter

Kamis, 9 Januari 2014 15:22 WIB

Singa Afrika dan Kangguru yang mati diruang karantina Kebun Binatang Surabaya. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengajar Fakultas Hukum Universitas Airlangga, I Wayan Titip Sulaksana, meyakini tewasnya singa Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada Selasa lalu dalam posisi tergantung kawat seling bukan kebetulan.

Wayan, yang pernah menjadi Wakil Ketua Perkumpulan KBS, menilai satwa asal Afrika berusia 1,5 tahun bernama Michael itu sengaja dihabisi. "Kenapa digantung? Ini pesan buat orang-orang yang mati-matian ingin mempertahankan KBS," ujar Wayan, Kamis, 9 Januari 2014.

Wayan menduga, kematian satwa demi satwa di KBS merupakan konspirasi yang dibangun oleh pihak-pihak tertentu sejak 20 tahun lalu. Tujuannya agar satwa di kebun binatang tertua di Indonesia itu makin habis. Kematian satwa, kata Wayan, bisa dipakai alasan lembaga terkait untuk tidak mengeluarkan izin konservasi di KBS. "Bila satwanya bersih, pihak-pihak yang ingin menguasai lahan KBS untuk hotel lebih mudah mengambil alih," kata dia.

Kecurigaan Wayan menguat karena tempat kejadian perkara sudah dibersihkan sebelum polisi datang. Bangkai singa juga sudah diberi bahan pengawet, mendahului upaya polisi untuk melakukan otopsi. "Ada upaya menghilangkan jejak," kata dosen senior itu.

Upaya penggembosan KBS, ujar Wayan, makin kencang belakangan ini. Dari seorang informan di dalam KBS, Wayan mengaku memperoleh kabar bahwa 426 satwa dibawa ke luar KBS secara diam-diam.

Dengan luas lahan 15,5 hektare serta terletak di tengah kota, menurut Wayan, tak sedikit investor yang mengincar lahan KBS. "Patut diduga mafia tanah dan mafia satwa di belakang semua ini," kata dia.

Wayan pesimistis Pemerintah Kota Surabaya bisa memperbaiki kondisi KBS bila masih ada orang-orang lama di dalamnya. Secanggih apa pun pengelolaan KBS, kata Wayan, tidak akan membawa kemajuan berarti bila sisa-sisa rezim pengurus lama masih bercokol. "Pasti akan ada aksi sabotase berikutnya," ujar Wayan.

Namun, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Farman ragu Michael sengaja dihabisi lebih dahulu sebelum digantung. "Kalau pembunuhan, butuh berapa orang untuk mengangkat, sebab beratnya 300 kilogram," kata Farman.

KUKUH S. WIBOWO

Berita Terpopuler Lainnya:
Anas Dipanggil Jumat, Keramat atau Selamat?
KPK Tak Ambil Pusing Ulah Anas Urbaningrum
Dipanggil KPK, Anas Telepon Ibunya
Jubir PPI Bersedia Minta Maaf ke Denny Indrayana

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.

Baca Selengkapnya

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.

Baca Selengkapnya