Pengacara: Tak Ada Jejak Anas di Hambalang

Jumat, 3 Januari 2014 13:19 WIB

Mantan ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meninggalkan gedung di Dewan Pemimpin Partai Demokrat, Jakarta, (23/02). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Firman Wijaya, pengacara politikus Partai Demokrat Anas Urbaningrum, menyatakan tak ada jejak kliennya dalam kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang. Terutama dalam konstruksi hukum yang didakwakan kepada mantan Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar.

"Dalam tiga konstruksi, mulai dari penganggaran (pembangunan Wisma Atlet), mobil Harrier, lalu kaitan dengan Kongres (Demokrat), belum ada jejak Anas secara pembuktian," ujarnya saat tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, 3 Januari 2014.

Menurut dia, ketiga konstruksi hukum itu justru membuat ragu apa betul Anas terlibat dalam kasus Hambalang. Ia pun mempertanyakan apa perlunya KPK memeriksa Anas, yang dijadwalkan terlaksana Selasa pekan depan.

Namun, Firman mengatakan, Anas menghormati KPK dan siap memenuhi panggilan pemeriksaan tersebut. (Baca: Anas Diperiksa KPK Selasa Depan)

Ihwal kedatangannya ke KPK hari ini, Firman menyebutkan, untuk menyambangi komisi antirasuah guna menyerahkan sejumlah berkas terkait Anas. Salah satunya, matriks kasus Hambalang yang diungkap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Dalam matriks itu tercantum sejumlah nama yang terlibat, seperti Nazaruddin, mantan Direktur Marketing Permai Group Mindo Rosalina Manulang, mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharram, serta mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Group Yulianis.

Tertulis dalam surat dakwaan penuntut umum pada Deddy Kusdinar, sebagai pejabat pembuat komitmen proyek Hambalang, Deddy menyalahgunakan kewenangan dengan mengatur pemenangan PT Adhi Karya dan menerima Rp 1,25 miliar dari konsorsium PT Adhi Karya-PT Wijaya Karya. Akibat perbuatan itu, Deddy dinilai merugikan negara sebesar Rp 463,668 miliar.

Dalam dakwaannya, jaksa juga mengungkapkan Deddy telah memperkaya banyak pihak. Antara lain, Anas Urbaningrum, Wafid Muharram, serta mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng melalui adiknya, Andi Zulkarnain Anwar alias Choel Mallarangeng.

BUNGA MANGGIASIH

Baca juga:

Album Baru, Beyonce Rekam 80 Lagu
US$ 45 Juta Disiapkan untuk Simulator Sukhoi
Ini Buku Baasyir yang Disebut Legalkan Perampokan
Gunakan Kata Allah, Malaysia Sita 321 Alkitab
Ferguson Doakan Solskjaer Sukses di Cardiff

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

9 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

11 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

14 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

15 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

17 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

17 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

19 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

21 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya