Anggaran Infrastruktur Jawa Tengah Rawan Bocor  

Reporter

Kamis, 2 Januari 2014 15:00 WIB

Sejumlah alat berat parkir, setelah memperbaiki jalur Pantura di Jalan Yos Sudarso, Tegal, Jawa Tengah (2/8). Menyambut Lebaran sejumlah jalan di Pantura di perbaiki untuk memperlancar arus mudik. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Jawa Tengah menetapkan tahun 2014 sebagai tahun perbaikan infrastruktur. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Jawa Tengah menyatakan, berkaca pada tahun sebelumnya, anggaran infrastruktur provinsi itu sangat rawan bocor. “Potensi kebocoran dan penyelewengannya sangat tinggi,” kata Mayadina, Koordinator FITRA Jawa Tengah, Kamis, 2 Januari 2014.

Mayadina menyebutkan, dalam anggaran proyek infrastruktur 2012 terjadi kebocoran. Berdasarkan hasil penelusuran dan analisis FITRA Jawa Tengah, dari laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan, besarnya alokasi anggaran pengelolaan infrastruktur 2012 belum direalisasikan secara transparan dan akuntabel. Pemerintah Jawa Tengah, melalui Dinas Bina Marga, menganggarkan belanja modal pengadaan konstruksi jalan sebesar Rp 69 miliar, dengan realisasi 99,63 persen.

Anggaran itu terbagi dalam 20 paket kontrak pemeliharaan dan peningkatan jalan, serta satu paket jembatan. “Dari hasil pemeriksaan serta pengujian fisik secara uji petik di lapangan, ditemukan potensi kebocoran anggaran dengan nominal kerugian Rp 491 juta,” kata Mayadina.

Kebocoran berbentuk kekurangan volume fisik itu ditemukan dalam proyek pemeliharaan jalan Klampok-Purbalingga, pemeliharaan jalan Sidareja-Cukang Leluleus, peningkatan jalan Sokaraja-Kalimanah (Banyumas), pemeliharaan jalan Ngadiroko-Giriwoyo, dan pemeliharaan jalan Cangkiran-Ungaran.

Divisi Advokasi FITRA Jawa Tengah, Badiul Hadi, mengatakan penyelewengan itu terjadi karena pejabat pembuat komitmen dan pengawas lapangan tidak cermat dalam mengawasi pekerjaan fisik serta kurang cermat dalam meneliti laporan kuantitas. Panitia pemeriksa barang juga tidak cermat dalam pengujian saat serah-terima pekerjaan. “Kepala Dinas Bina Marga juga tidak optimal mengendalikan pelaksanaan proyek,” kata Badiul.

FITRA melansir kondisi jalan dalam keadaan tidak baik (sedang/rusak) di Jawa Tengah sepanjang 354,569 kilometer dan jembatan dalam kondisi tidak baik 5,492,629 meter.


Adapun jaringan irigasi yang menjadi kewenangan provinsi yang tidak baik luasnya mencapai 34 persen atau 29.326 hektare.

Pada 2014, pemerintah Jawa Tengah mengalokasikan bantuan sebesar Rp 1,837 triliun. Pemerintah berencana mengalokasikan anggaran itu untuk Dinas Bina Marga sebesar Rp 877,43 miliar, bantuan keuangan sarana-prasarana Rp 755,43 miliar, dan bantuan pada desa sebesar Rp 435,320 miliar. Dari tiga alokasi tersebut, kata Badiul, alokasi infrastruktur Rp 2,068 triliun.

Karena itu, FITRA mendesak agar pengelolaan anggaran lebih transparan dan akuntabel. “Pemerintah harus memberikan jaminan pengawasan kepada masyarakat, mulai dari proses lelang sampai pelaksanaan proyek,” kata dia.

Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah, Bambang Nugroho, belum bisa dimintai konfirmasi atas penilaian potensi kebocoran dana infrastruktur itu. “Saya masih rapat panitia khusus RPJMD (rancangan pembangunan jangka menengah daerah),” kata dia.

ROFIUDDIN

Berita Terpopuler:
Di Depan Jokowi, SBY Singgung Soal Presiden Baru
Ahok Sindir Polisi: Dosa Lama Jangan Jadi ATM
4 Gonjang Ganjing Setelah Atut Jadi Tersangka
Catatan Keuangan Yulianis Soal Aliran Duit ke Ibas
2014, Era Internet Diprediksi Bakal Runtuh
Setelah Atut, KPK Nyanyi 'Kapan-kapan' untuk Airin

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

10 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

26 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

57 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya